Ijin Polisi untuk ISL Tergantung Rekomendasi dari BOPI
Tentukan kompetisi harus ada rekomondasi, dan harus ada persyaratan. Kalau persyaratannya tidak mencukupi, tidak bisa (diberi izin).
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peluang Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia untuk menggelar kompetisi Indonesia Super League 2015/2016 minggu ketiga Oktober mendatang sepertinya mengecil.
Kabarnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti, masih belum bisa memberikan izin terkait pertandingan ISL yang akan dilaksanakan oleh PSSI.
Menurutnya, pihak kepolisian belum bisa memberikan izin jika syarat yang diminta belum dipenuhi. Salah satunya adalah surat rekomendasi dari Kementerian Pemuda dan olahraga dan juga Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
"Tentukan kompetisi harus ada rekomondasi, dan harus ada persyaratan. Kalau persyaratannya tidak mencukupi, tidak bisa (diberi izin)," ujar Badrodin di Mabes Polri.
Namun, mantan Kapolda Jawa Timur itu enggan memastikan apakah pada Oktober 2015 bisa dilakukan laga ISL tersebut atau tidak. Dia tak mau berandai-andai soal hal ini.
"Nanti, kita enggak tahu, jangan berandai-andai. Kami juga enggak tahu ke depan, karena itu juga masih banding," papar Badrodin.
PSSI dan PT Liga memang berencana untuk segera menggelar ISL. Induk organisasi sepakbola nasional itu bergerak cepat setelah adaya putusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait dianulirnya SK pembekuan yang dikeluarkan oleh Menpora Imam Nahrawi. Namun kubu Kemenpora sudah mengajukan banding terkait putusan itu.