Kery Yudiono: Persita Latihan Kamis
Menurut Kery, selama kompetisi vakum, dia dan teman-teman lainnya mengandalkan pertandingan antar kampung (tarkam) saja untuk menghidupi keluarga.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Gelandang Persita Tangerang, Kery Yudiono mengatakan, timnya akan memulai latihan untuk mengikuti turnamen Piala Presiden 2015. Latihan tim berjuluk Pendekar Cisadane itu akan digelar pada Kamis (13/8/2015).
"Rencananya pemain dan pelatih akan bertemu dengan manajemen pada Rabu (12/8/2015). Sepertinya pertemuan itu untuk membicarakan persiapan tim dan besoknya baru akan memulai latihan," kata Kery kepada Harian Super Ball.
Kery menerangkan pada pertemuan itu nanti akan disinggung soal kontrak dan gaji pemain. Pasalnya saat kompetisi dihentikan oleh PT Liga Indonesia, kontrak pemain langsung diputus, karena tidak ada aktifitas sepakbola.
Dengan demikian, Kery belum tahu besaran nilai kontrak yang akan diterimanya selama Piala Presiden.
"Saya tidak tahu berapa besaran kontraknya. Tetapi tidak masalah berapapun kontrak yang akan diberikan manajemen, karena kami butuh pekerjaan dan kegiatan sepak bola. Selama vakum, otomatis saya dan pemain lain sama sekali tidak mendapatkan penghasilan," terang Kery.
Menurut Kery, selama kompetisi vakum, dia dan teman-teman lainnya mengandalkan pertandingan antar kampung (tarkam) saja untuk menghidupi keluarga.
"Itupun pendapatannya tidak seberapa, tetapi harus kami jalani agar tetap bisa mendapat penghasilan demi menghidupi keluarga. Maka, saya menyambut baik keikutsertaan Persita di turnamen itu. Ini menghidupkan kembali Persita dan bisa jadi kesempatan kami untuk kembali bekerja di lapangan sepak bola," ujar Kery.
Selain bermain tarkam, Kery dan teman-temannya di Persita mencari rupiah dengan jualan Salad susu dan kelapa susu.
"Saat bulan Ramadhan, saya dan beberapa teman di Persita jualan Salad susu dan kelapa susu di Perumahan Banjarwijaya, Tangerang. Hasilnya lumayan, banyak warga yang membeli untuk buka puasa atau sahur. Tetapi usaha itu cuma sampingan saja untuk mengisi kekosongan kompetisi. Saya dan teman-teman tetap berharap kompetisi bisa digelar kembali," ucap Kery.
Soal target, Kery menuturkan, sebagai tim Divisi Utama, Persita jelas tidak bisa menargetkan terlalu tinggi di Piala Presiden.
"Pesaing kita lebih banyak dari tim yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI). Kualitas mereka lebih baik. Tetapi paling tidak, turnamen ini bisa dijadikan alat ukur kekuatan jelang kompetisi musim depan. Jadi saya dan pemain lain ambil pengalamannya saja dari turnamen ini," tutur Kery.
Kery tidak menargetkan timnya terlalu tinggi. "Targetnya tidak muluk-muluk. Bisa lolos ke babak berikutnya saja sudah bagus. Yang terpenting, turnamen bisa digelar, karena ini direkomendasikan oleh PSSI. Ini kesempatan baik bagi kami untuk kembali mengasah kemampuan di lapangan yang sempat terhenti akibat konflik sepakbola nasional," papar Kery.
Soal peluang digelarnya Divisi Utama musim depan yang rencananya akan digelar oleh PT Liga Indonesia pada November 2015, Kery optimis bisa dilaksanakan dengan lancar.
"Dengan kemenangan PSSI di PTUN, sudah seharusnya kompetisi bisa digelar dan pemerintah bisa memberikan izin bertanding. Jangan sampai masa depan sepakbola kita terus terpuruk seperti ini," jelasnya.
Kery meminta agar pemerintah tidak menghalang-halangi pergelaran kompetisi Divisi Utama 2015.
"Sudah sepatutnya pemerintah memberikan izin bertanding, karena ini demi kemajuan sepakbola kita. Jika kompetisi tetap vakum seperti ini, bagaimana sepak bola kita bisa maju. Bukannya pemerintah juga ingin meningkatkan kualitas sepak bola kita? Maka jangan persulit kompetisi. Izin semestinya bisa diberikan," tegas Kery.