TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Suasana tenang menyelimuti proses pemakaman pelatih Arema Suharno di pemakaman keluarga, Jabung, Talun kabupaten Blitar, Kamis (20/8/2015) siang.

Pelatih bersahaja itu diantar oleh ratusan sanak keluarga, pemain dan Aremania.

Setelah disemayamkan di rumah duka semalam di desa Madesan Selopuro, Kabupaten Blitar, jenazah diberangkatkan ke makam.

Sebelumnya, pihak keluarga dan kerabat melaksanakan salat jenazah hingga dua gelombang di rumah duka. Para pemain dan pengurus Arema turut melakukan sholat secara bergantian.

Rombongan pengantar jenazah diberangkatkan dengan pelepasan oleh sambutan perwakilan keluarga, manajemen Arema ( Ruddy Widodo) dan Bupati Blitar, Herry Noegroho.

Area pemakaman Suharno berada di tengah pedesaan. Area makam yang tidak begitu luas, sekitar 100 meter persegi berada di tengah sawah.

"Ini memang makam khusus keluarga. Di sebelah sana agak ke dalam ada makam keluarga kami juga," ujar Agus, salah satu keluarga Suharno.

Sejak perjalanan rombongan jenazah hingga proses pemakman, semua berlangsung tenang. Meskipun ratusan Arema berkonvoi dan mengiringi hingga ke liang lahat, semua berlangsung tenang.

Modin yang memimpin proses pemakaman menjalankan setiap prosesi dengan tenang. Pihak keluarga dan semua pemain dan pengurus Arema mendapat kesempatan ikut menutup makam dengan tanah.

"Kami kehilangan sosok panutan dalam sepakbola. Beliau orang yang rendah hati dan selalu memberi semangat selama ini," ujar Iwan Budianto yang mengikuti proses pemakaman.

Hingga seluruh proses pemakaman usai, semua warga dan pengantar jenazah juga pulang kembali dengan tertib dan tenang.