Persela Perlu Benahi Komunikasi Antar Pemain
"Pembenahan komunikasi pemain akan kami lakukan dalam sisa dua hari ini,"
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Laga uji coba keempat Persela Lamongan menghadapi tim Pra PON Jatim di Stadion Surajaya berakhir dengan hasil positif. Laskar Joko Tingkir menang 2-0 atas tamunya Tim Pra PON Jatim, Kamis (27/8/2015). Meski menang, namun komunikasi antarpemain masih belum matang.
Dalam laga tersebut Persela memberi kesempatan semua pemain, termasuk tiga pemain asing untuk tampil.
Masuknya tiga pemain asing, yakni Banaken Basoken di belakang bersama Zainal Haq, dan Mahyadi Panggabean serta Eki Taufik, lalu di tengah ada Frank Ongfiang, dan di depan duet Mamadou Lamarana Diallo dan Bijahil Calwa.
Komposisi ini membuat permainan Persela lebih agresif, sehingga Calwa mencetak gol pertama di menit ke-28. Kebobolan satu gol, membuat tim Pra PON Jatim berinisiatif menekan, namun gagal berbuah gol.
Di awal babak kedua, Persela masih mempertahankan komposisi dengan pemain asing. Terbukti di menit ke-53, Mamadou menceploskan bola memanfaatkan tendangan bebas Arif Ariyanto. Setelah itu, Persela mengganti semua pemain dengan pemain lokal.
"Kami ingin menyiapkan tim, dengan dan tanpa pemain asing. Ini untuk antisipasi kalau pemain cedera atau kartu kuning," jelas Didik Ludianto, Pelatih Persela Lamongan, Kamis (27/8/2015).
Namun setelah gol kedua itu, pemain Pra PON Jatim giliran merangsek ke pertahanan Persela.
Beberapa kali mereka membuat peluang, bahkan striker Andre hampir menjebol gawang Persela jika tak dihadang kiper Khoirul Huda. Pemain Persela cukup pontang panting menahan gempuran Pra PON Jatim.
"Kalau organisasi pertahanan kami sudah ada peningkatan. Yang masih jadi kendala adalah komunikasi pemain, terutama dengan pemain asing," katanya.
Dia lalu menjelaskan seharusnya ketika ada pemain yang bertahan, pemain lain 0harus siap untuk balik menyerang. Ini yang masih belum jalan dengan optimal.
"Pembenahan komunikasi pemain akan kami lakukan dalam sisa dua hari ini," terangnya.
Pelatih tim Pra PON Jatim Hanafing menjelaskan tim sudah melaksanakan instruksinya, yakni terus menekan lawan. "Tujuan kami memang pressing. Ini bagian dari latihan fisik," tuturnya.
Dalam uji coba itu, pihaknya cukup puas dengan penampilan tim karena pemain memperlihatkan kecepatan dalam bergerak, baik saat bertahan dan menyerang.
Dengan permainan seperti ini melawan tim sekelas ISL, tentu peningkatan drastis baginya.
"Yang penting sudah dapat dan sudah kelihatan speed game-nya," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.