TRIBUNNEWS.COM - Bek impor Persija Jakarta, Alan Aciar, mendapat sorotan tajam dari Pelatih Rahmad Darmawan. Sanksi kartu merah di laga perdana dianggap merugikan tim ibu kota yang mematok target lolos ke delapan besar di Piala Presiden 2015.

Alan dikeluarkan dari pertandingan setelah diganjar kartu kuning kedua di menit ke-42. Dua pelanggaran fatal pemain 26 tahun itu dianggap tidak perlu dilakukan sehingga menyulitkan tim untuk mengejar ketinggalan tiga gol dari Bali United, Minggu (30/8).

"Alan bertindak ceroboh dan ini sudah yang berapa kali saya ingatkan. Yang paling saya tidak suka, dia sangat suka melakukan protes berlebihan kepada wasit," kata Rahmad Darmawan.

Menurut RD, sapaan Rahmad, pelanggaran pertama yang dilakukan Alan sebetulnya tidak membuahkan kartu kuning jika tidak melakukan protes terhadap wasit. Sementara kartu kuning kedua murni sebuah pelanggaran keras.

Catatan buruk Alan juga sudah terbukti di dua laga Persija di kompetisi LSI 2015. Masing-masing kartu kuning didapatkan ketika menghadapi Arema Cronus dan Persela Lamongan.

"Ini bakal menjadi evaluasi tim ke depan, siapa yang layak direkomendasikan untuk dipertahankan atau tidak. Tapi, masih ada waktu untuk itu karena perjalanan kami di Piala Presiden masih panjang,"

Perangai buruk Alan juga mendapat kriti pedas dari Ismed Sofyan. Konsentrasi lini pertahanan praktis menjadi buyar ketika kehilangan salah satu pemain di belakang.

"Tindakan Alan sangat merugikan tim karena kita jadi kesulitan untuk membalikan keadaan. Saya harap kami lebih rileks dan fokus dalam merespons ketertinggalan, bukan jadi melakukan sesuatu yang justru merugikan," ujar bek kelahiran Aceh 36 tahun itu.

Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, SELASA (1/9/2015)