Persib Bandung vs Persebaya Punya Arti Penting Bagi Kedua Tim
Laga Persib kontra Persebaya United di Stadion Si Jalak Harupat Minggu (6/9) punya arti penting bagi kedua tim
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Laga Persib Bandung kontra Persebaya United di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (6/9), punya arti penting bagi kedua tim.
Persib ingin segera memastikan lolos ke babak delapan besar. Sementara itu, Persebaya mengincar tiga poin guna menjaga peluang lolos dari fase grup.
Kedua tim dianggap sebagai tim favorit yang bakal menjadi wakil Grup A ke babak delapan besar Piala Presiden 2015.
Di kubu Persib, kehadiran Ilija Spasojevic bakal kembali menjadi sorotan. Stiker asing anyar Maung Bandung tersebut sukses mengemas dua gol kala membungkam Persiba Balikpapan di laga pembuka grup.
Menurut data dari Labbola, peran Spaso di laga tersebut cukup besar. Ia tercatat sebagai pemain Persib yang paling banyak mengancam gawang lawan lewat lima tendangan on target dan dua tendangan off target.
Namun, penyerang asal Montenegro tersebut mengelak jika dianggap bernafsu meraih gelar pencetak gol terbanyak.
“Saya selalu haus gol, tetapi saya juga tetap memikirkan tim agar bisa menjadi juara di turnamen ini,” ujar Spaso.
Selain Spaso, bobotoh juga tengah sumringah atas penampilan pemain anyar lainnya, Zulham Zamrun. Pada laga perdana, Zulham berhasil menyumbang satu gol meski tampil sebagai pemain pengganti.
Atep, Konate, Ridwan Diragukan
Namun, di saat performa Spaso dan Zulham tengah menanjak, komposisi tim sedikit goyah akibat berita dukacita terkait meninggalnya ayah dari kapten tim, Atep, Jumat (4/9).
Setelah menerima kabar duka tersebut, seluruh penggawa Persib bertolak ke Cianjur untuk melayat.
Selain Atep yang tengah berduka, Persib juga mungkin tak bakal menurunkan Makan Konate. Gelandang asal Mali tersebut dikabarkan masih belum fit dari sakit demam. Hingga Jumat (4/9) petang, Konate belum tiba di Bandung.
Ikuti Liputan Khusus Piala Presiden 2015 di sini
“Kalaupun Konate tiba di Bandung hari Sabtu (5/9), kecil kemungkinan ia bakal diturunkan. Pasalnya, ia belum pernah berlatih dengan tim. Saya juga belum tahu kondisi terakhirnya,” ujar pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman.
Kondisi M. Ridwan juga diragukan setelah mengalami cedera di laga perdana. Dalam sesi latihan fisik Jumat pagi, Ridwan mendapat porsi latihan khusus untuk memulihkan cederanya tersebut.
Meski kondisi tim terkesan campur aduk, Djadjang menegaskan bahwa Persib tetap bakal tampil all out guna memastikan tiket ke babak delapan besar.
Hari ini, Sabtu (5/9), sang pelatih bakal menyelipkan materi latihan terkait strategi yang bakal diusung untuk menghadapi Persebaya.
Pedro Tiba
Sementara itu, kekuatan Persebaya dipastikan bertambah saat menghadapi Persib. Pasalnya, penyerang anyar yang dikontrak selama Piala Presiden, Pedro Javier, sudah tiba di Indonesia pada Jumat (4/9) petang.
Setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, mantan penyerang Persija tersebut langsung menuju Bandung.
Masuknya Pedro diharapkan menambah daya gedor Persebaya. Ekspektasi itu sepadan dengan uang yang dikeluarkan untuk mendatangkannya dari Paraguay ke Indonesia.
Seperti diutarakan Sekretaris Persebaya, Rahmad Sumanjaya, dana tiket pesawat pergi-pulang (PP) Paraguay-Indonesia mencapai 28 juta rupiah. Itu belum termasuk bayaran Pedro yang mencapai 3 juta per laga.
Namun, kemungkinan Pedro bakal tampil 90 menit masih menjadi tanda tanya.
“Benar, kami mungkin tidak menurunkan Pedro 90 menit penuh. Semoga saja, meski dalam kondisi lelah, Pedro masih memiliki tenaga tersisa. Minimal Persib tidak terlalu berani keluar menyerang jika kami memiliki striker bagus di depan,” ujar pelatih Persebaya, Ibnu Grahan.
Sang pelatih juga sudah menyiapkan skema khusus guna menampung potensi Pedro.
“Saya akan membuat skema main seefektif mungkin bagi Pedro. Supaya tenaganya tak terlalu terkuras pada pertandingan pertamanya bersama Persebaya,” ujar Ibnu.
Ketika dikonfirmasi Harian BOLA, Pedro mengaku punya motivasi besar untuk membawa Persebaya juara Piala Presiden, termasuk memenangi laga kontra Persib.
“Persib tim besar, selalu ada motivasi kuat setiap bertemu tim-tim kuat seperti mereka,” ujar Pedro.
Penulis: Budi Kresnadi/Erwin Snaz/Fahrizal Arnas/Martinus Bangun
SUMBER;Harian Bola