Dito Arif: Tak Ikut Meriahkan Piala Kemerdekaan Karena Tak Ada Surat Resmi
Dito menghargai rencana itu, meski akhirnya gagal terealisasi. Padahal pihaknya sangat berharap bisa tampil meski hanya sebagai tim 'penggembira'.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball,Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - CEO Persema Malang, Dito Arif mengatakan, timnya tidak ikut meramaikan partai semifinal Piala Kemerdekaan yang akan digelar di Stadion Gelora Bng Tomo, Surabaya, karena pihaknya tidak mendapat surat resmi dari Menpora atau Tim Transisi selaku penyelenggara turnamen tersebut.
"Awalnya kami memang diinformasikan ikut serta meramaikan partai semifinal, tetapi sampai sekarang kami tidak mendapat undangan resmi. Jadi bisa dipastikan kami tidak jadi ikut. Setahu saya yang ikut itu, Persibo Bojonegoro dan Persebaya 1927," kata Dit kepada Harian Super Ball.
Dito menghargai rencana itu, meski akhirnya gagal terealisasi. Padahal pihaknya sangat berharap bisa tampil meski hanya sebagai tim 'penggembira' saja.
Pasalnya tim berjuluk Bledeg Biru itu "ditolak" ikut serta di Piala Kemerdekaan. Tim Transisi menganggap status Persema masih bermasalah, karena PSSI mencabut keanggotaan Persema.
"Seandainya kami diminta ikut, kami sudah siap, karena pemain-pemain sudah ingin tampil dan bertanding lagi di kancah nasional. Tetapi sayangnya keinginan itu belum bisa diwujudkan," ucap Dito.
Meski demikian, Dito berharap jalannya pertandingan semifinal Piala Kemerdekaan bisa berjalan dengan baik. Pasalnya sejauh ini penyelenggaraan turnamen itu tidak berjalan dengan baik.
"Awalnya dikabarkan banyak televisi yang ingin menyiarkan Piala Kemerdekaan, namun kenyataannya hanya TVRI saja yang menyiarkan pertandingan. Turnamen juga berjalan tidak sesuai harapan. Banyak masalah di turnamen itu. Mudah-mudahan partai semifinal dan final bisa berjalan lancar sesuai yang diinginkan semua orang," ujar Dito.
Dito berharap Menpora bisa berkaca dan mengevaluasi kinerja Tim Transisi yang jauh dari espektasi.
"Jika Menpora berencana menggelar kompetisi sebaiknya kinerja anggota Tim Transisi dibenahi dulu. Jangan sampai kompetisi berjalan buruk," terang Dito.
Dito menambahkan, jalan perbaikan sepakbola nasional dilanjutkan secara organisasi. Rencana digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI menjadi harapan Dito untuk membenahi sepakbola di Tanah Air, khususnya terkait statusnya di PSSI.
"Kami berharap KLB bisa segera digelar, sehingga nasib status kami bisa dibahas. Harapannya adalah status kami bisa diputihkan dan sanksi terhadap kami dicabut. Masalah kompetisi juga akan dibicarakan di KLB itu. Jadi posisi kami adalah menunggu progres dari langkah Menpora," tambah Dito.