Sneijder Merasa Hampa Setelah Belanda Tak Lolos ke Euro 2016
"Aku merasa hampa, baik secara fisik dan mental. Kami memulai laga dengan baik, tetapi kemudian melakukan kesalahan tak perlu,"
Penulis: Deny Budiman
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Danny Blind sebelumnya hanya menjadi asisten Louis van Gaal, dan Guus Hiddink di Timnas Belanda.
Setelah Hiddink mundur, ia pun langsung naik jadi pelatih dan menghadapi tugas berat menyelamatkan posisi Belanda yang waktu itu berada di peringkat tiga dengan terpaut lima poin dari pemimpin klasemen.
Namun, ia gagal melakukan langkah penyelamatan. Dua laga pertamanya bulan lalu justru kian membenamkan Oranye, dimana mereka ditekuk tuan rumah Islandia 0-1, dan dipermalukan Turki 0-3 di Amsterdam Arena.
Sejumlah pemain senior Belanda menyatakan tetap berdiri di belakang Blind. Seperti misalnya yang diutarakan Gelandang Wesley Sneijder.
Ia merasakan kekecewaan sangat mendalam atas kegagalan tersebut.
"Aku merasa hampa, baik secara fisik dan mental. Kami memulai laga dengan baik, tetapi kemudian melakukan kesalahan tak perlu," ujarnya.
Kendati demikian, Sneijder menganggap tak patut menimpakan kesalahan sepenuhnya kepada Blind.
"Blind harus dipertahankan meski ini bukan ia yang menentukan. Ini merupakan kegagalan kolektif. Kami para pemain, gagal mewujudkan kemenangan yang seharusnya bisa diraih," ujarnya.
Dukungan lain juga diutarakan dari pemain Manchester United sekaligus anak kandung Danny, yakni Daley Blind. Ia memastikan seluruh skuat timnas Belanda tetap mendukung sang ayah.
"Aku mendukung pelatih, begitu juga dengan seluruh pemain lain. Hari ini adalah sebuah kekecewaan besar, tetapi kami sepenuhnya berada di belakang pelatih," ucapnya menegaskan.