Ini Kisah 15 Pemain Sriwijaya FC Ditahan Paspampres Tidak Boleh Masuk Istana
Akibatnya, 15 pemain tertahan oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) karena pakaian mereka tidak resmi.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ada-ada saja ulah pemain Sriwjaya FC (SFC), sesaat diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara dan diminta mengenakan dress code pakaian resmi, beberapa pemain malah mengenakan sepatu kets dan celana joger.
Akibatnya, 15 pemain tertahan oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) karena pakaian mereka tidak resmi.
Seperti diketahui, sore itu, Senin (19/10) rombongan SFC datang pada pukul 16.30 WIB, lengkap dengan pelatih Benny Dollo dan Manajer Robert Heri.
Namun, Beny Dollo, Syakir Sulaiman, Hapit Ibrahim, Rizky Dwi Ramadhana, Jecky Arisandi, Yu Hyun Koo, DianAgus Prasteyo, Abdullah Maiga, Teja Pakualam, Yogi Triana, Patrick Wanggai, Wildansyah, Fathul Rahman dan Ngurah Nanak tertahan di pintu masuk pemeriksaan karena salah kostum.
Mereka memakai celana jeans, sementara aturan untuk tamu yang memasuki Istana Negara adalah memakai pakaian resmi.
Namun, Ketua CS Piala Presiden 2015, Maruarar Sirait akhirnya bisa mengusahakan pemain SFC untuk masuk.
Namun, pemain SFC hanya bertahan selama 15 menit di ruangan.
Mereka meninggalkan acara, bahkan pemain belum mencicipi hidangan makan malam yang disediakan.
"Pak Iwan Budianto juga tidak bisa masuk," kata Maruarar.
Pertemuan klub dengan Jokowi menghasilkan dua kesepakatan untuk sementara waktu, yakni menggelar turnamen setelah Piala Presiden selesai.
Rencananya, pada pertengahan November akan digelar Piala Panglima TNI kemudian menyusul Indonesia Super Cup.
Dua turnamen itu akan disupervisi Tim Transisi Kemenpora, sebagai 'pengganti' PSSI yang saat ini dibekukan pemerintah.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Tim SFC Rizal Darmawan mengatakan, memang benar awalnya ada 15 pemain SFC tidak bisa masuk.
Tapi, akhirnya tetap bisa masuk setelah diminta Maruarar Sirait untuk masuk.
"Jadi ceitanya, pertamanya ketika Beny Dollo tidak diperkenankan masuk, karena Bendol mengenakan jeans biru dan sepatu kets. Karena sang pelatih tak bisa masuk, semua pemain pun enggan masuk. Tapi, akhirnya semua tetap masuk," kata Rizal, Rabu (21/10/2015).
Mengenai salah kostum tersebut, menurut Rizal, pemain memang tidak siap dari awal.
Dalam laga final, mereka tidak sempat menyiapkan pakaian untuk memenuhi undangan Presiden.
Bahkan baju batik pun itu baru dibelikan oleh Direktur Utama SFC, Muddai Madang.
"Kita tidak sempat lantaran fokus final," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.