Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Supangat sang MC Legendaris, Mencintai Persebaya dan Menolak Konfliknya

Pangat bercerita, dengan kondisi dualisme Persebaya, membuatnya bingung

Editor: Yudie Thirzano
zoom-in Supangat sang MC Legendaris, Mencintai Persebaya dan Menolak Konfliknya
Surya/Haorrahman
Karangan bunga duka cita di rumah Supangat, MC legendaris Persebaya Surabaya, Kamis (5/11/2015) 

Laporan Wartawan Surya, Haorrahman

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Supangat MC legendaris dalam pertandingan-pertandingan Persebaya Surabaya meninggal dunia, Rabu (4/11/2015) malam.

Kecintaan Supangat pada Persebaya tak perlu diragukan.

Saat dualisme Persebaya Surabaya, Supangat memilih untuk tidak terlibat di keduanya.

Ketika Persebaya 1927 tak lagi berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI), Pangat, begitu dia biasa disapa, memilih untuk pensiun dari MC Persebaya.

Sebelum meninggal dunia, Surya sempat bertemu dengan Pangat di kediamannya, sekitar awal tahun lalu.

"Sekarang saya lebih banyak memelihara burung," kata Pangat.

BERITA TERKAIT

Pangat bercerita, dengan kondisi dualisme Persebaya, membuatnya bingung.

Karena kedua ‎kubu merupakan sahabatnya.

"Pak Saleh (Saleh Mukadar), ‎dan Pak Gede (Gede Widiade), adalah teman saya semua," kata Pangat.

Pangat mengatakan, setelah LPI bubar, dirinya sempat mendapat tawaran untuk menjadi MC di Persebaya kubu Gede.

Namun dengan halus Pangat menolak, karena tak mau menyakiti kedua temannya itu.

"Saya pernah ditawari, tapi saya tidak mau mengecewakan kedua teman saya itu," kata Pangat.

Begitulah Pangat, hidupnya telah diabadikan untuk Persebaya.

Dia mencintai Persebaya, dan tak menyukai konfliknya. 

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas