Supangat sang MC Legendaris, Mencintai Persebaya dan Menolak Konfliknya
Pangat bercerita, dengan kondisi dualisme Persebaya, membuatnya bingung
Editor: Yudie Thirzano
Laporan Wartawan Surya, Haorrahman
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Supangat MC legendaris dalam pertandingan-pertandingan Persebaya Surabaya meninggal dunia, Rabu (4/11/2015) malam.
Kecintaan Supangat pada Persebaya tak perlu diragukan.
Saat dualisme Persebaya Surabaya, Supangat memilih untuk tidak terlibat di keduanya.
Ketika Persebaya 1927 tak lagi berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI), Pangat, begitu dia biasa disapa, memilih untuk pensiun dari MC Persebaya.
Sebelum meninggal dunia, Surya sempat bertemu dengan Pangat di kediamannya, sekitar awal tahun lalu.
"Sekarang saya lebih banyak memelihara burung," kata Pangat.
Pangat bercerita, dengan kondisi dualisme Persebaya, membuatnya bingung.
Karena kedua kubu merupakan sahabatnya.
"Pak Saleh (Saleh Mukadar), dan Pak Gede (Gede Widiade), adalah teman saya semua," kata Pangat.
Pangat mengatakan, setelah LPI bubar, dirinya sempat mendapat tawaran untuk menjadi MC di Persebaya kubu Gede.
Namun dengan halus Pangat menolak, karena tak mau menyakiti kedua temannya itu.
"Saya pernah ditawari, tapi saya tidak mau mengecewakan kedua teman saya itu," kata Pangat.
Begitulah Pangat, hidupnya telah diabadikan untuk Persebaya.
Dia mencintai Persebaya, dan tak menyukai konfliknya.