Richard Achmad: Jangan Biarkan Kami Seperti di Hutan Belantara
Richard meminta kepada penyelenggara, Mabes TNI dan Mahaka Sports and Entertainment benar-benar menyiapkan pelaksanaan dengan sebaik mungkin
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua Umum Jakmania, Richard Achmad Supriyanto berharap final Piala Jenderal Sudirman yang akan digelar di Gelora Bung Karno (GBK) pada 24 Januari 2016 bisa berjalan dengan baik.
Berkaca dari pelaksanaan final Piala Presiden yang mempertemukan Persib Bandung vs Sriwijaya FC di GBK pada 18 Oktober 2015.
Ada beberapa suporter Persija, Jakmania yang diamankan karena melakukan sweeping terhadap suporter Persib, Viking.
Richard meminta kepada penyelenggara, Mabes TNI dan Mahaka Sports and Entertainment benar-benar menyiapkan pelaksanaan dengan sebaik mungkin.
"Berkaca dari final Piala Presiden, saya berharap ada pembicaraan yang intensif antara TNI, polisi, klub Persija Jakarta, Mahaka, Jakmania, dan Pemprov DKI Jakarta. Jangan seperti di final Piala Presiden, Jakmania di tingkat bawah seperti dilepas di hutan belantara, sehingga terjadi gesekan," kata Richard kepada Harian Super Ball.
Richard berharap sebelum final Piala Jenderal Sudirman digelar ada pembicaraan untuk koordinasi dengan Jakmania.
Peran serta dari manajemen Persija dan Pemprov DKI pun penting.
"Manajemen Persija bisa memberikan imbauan melalui media agar Jakmania tidak turun ke jalan dan Pemprov DKI bisa menurunkan instruksi sampai ke tingkat walikota, camat, dan lurah. Sehingga ada pendampingan terhadap Jakmania agar tidak terjadi gesekan di tingkat bawah, karena yang sulit dipantau adalah Jakmania di tingkat bawah," ujar Richard.
Richard mengucapkan, untuk meminimalisir gesekan di tingkat suporter bisa dilakukan dengan melibatkan Jakmania dalam penyelenggaraan final.
Sehingga Jakmania memiliki tanggungjawab untuk menyukseskan partai final Piala Jenderal Sudirman.
"Gesekan di final Piala Presiden kemarin, karena kami dilepas begitu saja seperti di hutan belantara. Meski, saya sudah menginstruksikan agar seluruh Jakmania tidak turun ke jalan, tetapi kenyataannya berbeda. Oleh karena itu, peran serta dari manajemen Persija dan Pemprov DKI sangat penting. Keduanya bisa bekerjasama dengan mengantisipasi Jakmania dengan memantau langsung bahkan bisa juga dengan menggelar acara Persija untuk pengalihan massa Jakmania," tutur Richard.
Richard menerangkan, antisipasi ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang buruk jika Persib Bandung atau Persija Jakarta yang lolos ke final Piala Jenderal Sudirman.
"Setelah gesekan kemarin, akhirnya ada opini kami yang salah. Padahal hal itu bisa diminimalisir, jika ada pembicaraan dan rencana yang baik dari penyelenggara turnamen," terang Richard.
Richard menambahkan, partai final tidak akan ada masalah apa-apa jika bukan Persib yang lolos ke final ditambah final digelar di Jakarta. Pasalnya Jakarta menjadi markas Jakmania. Ini membuat potensi konflik dengan Viking terjadi.
"Sebenarnya kami tidak mau mencari-cari alasan seperti itu. Oleh karena itu, harapannya memang partai final bisa digelar di tempat lain. Kalaupun tidak bisa digeser perlu dilakukan persiapan yang matang agar tidak terjadi gesekan seperti kemarin. Akan berbeda kejadiannya kalau yang masuk final adalah bukan Persib. Ini hanya sebagai antisipasi saja," tambah Richard.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.