TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan pelatih Persija Jakarta Sugi Hendarto punya cerita tersendiri untuk mengenang alrmahum Sinyo Aliandoe.

Kendati usianya lebih tua dari Sinyo, namun juniornya itu dianggap punya wawasan kepelatihan di atas levelnya.

Opa Hen, begitu Sugi Hendarto biasa disapa, kini menginjak usia 81 tahun atau empat tahun lebih tua dari Sinyo yang tutup usia pada 77 tahun.

Namun, Opa Hen yang menangani Persija 1985-1995 itu mengakui kejeniusan Sinyo. Juniornya itu dinilai bisa menyerap ilmu kepelatihan di atas rata-rata pelatih lainnya pada era 60-an.

"Sebagai pelatih, Sinyo Aliandoe justru senior saya. Dia pernah ikut penataran FIFA di Inggris dan jadi yang terbaik karena didukung pintar berbahasa Inggris. Sementara saya, pernah ikut tes kepelatihan FIFA tapi tidak lulus. Dia memang jenius dan berada di atas level saya," kata Opa Hen.

Opa Hen mengagumi prestasi kepelatihan Sinyo dalam menangani Persija dan tim nasional Indonesia. Setiap tim yang ditangani Sinyo pasti menghadirkan prestasi.

"Selama melatih Persija, saya belum pernah meraih gelar juara resmi di kompetisi. Sementara Sinyo sudah berkali-kali. Mungkin dia lebihmengerti strategi sepak bola di banding saya," ujar Opa Hen merendah.

Karier kepelatihan Sinyo memang lebih cemerlang. Selain mampu membawa Persija menjadi juara sebagai pemain pada 1964, ia tercatat dua kali meraih juara (1973 dan 1975) saat melatih.

Pada tahun 80-an Sinyo dipercaya untuk menukangi timnas Indonesia. Skuad Merah Putih pun nyaris masuk Piala Dunia Meksiko 1986 di bawah kepemimpinan pria kelahiran Flores Timur itu.

"Indonesia kehilangan pelatih hebat. Dia salah satu pelatih terbaik yang dimiliki Indonesia pada masanya," ungkap Opa Hen.