PS TNI dan Doktrin Suporter Gaya Baru
Bersinarnya PS TNI sejauh ini di babak penyisihan Piala Jenderal Sudirman tidak lepas dari dukungan besar yang dilakukan oleh suporter PS TNI.
Laporan Wartawan Juara.Net Suci Rahayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bersinarnya PS TNI sejauh ini di babak penyisihan Piala Jenderal Sudirman tidak lepas dari dukungan besar yang dilakukan oleh suporter PS TNI.
Dalam mendukung tim kesayangannya tersebut, mereka seolah menerapkan kultur baru di dunia suporter Indonesia.
Ribuan personel dari tiga matra, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL) dikerahkan untuk mendukung perjuangan Legimin Raharjo dkk.
“Karena yang bertanding membawa nama TNI, maka pendukung dan suporternya melibatkan anggota dari tiga matra, yakni AD, AL dan AU,” ucap Kapten Bonny Vidri Anggoro, Kepala Penerangan Divisi Infanteri 2 Kostrad yang bermarkas di Singosari, Kabupaten Malang.
Mereka mendapatkan instruksi khusus untuk memberikan dukungan. Khusus untuk AD, personel diberangkatkan dari jajaran Divisi Infanteri 2 Kostrad, satuan jajaran Kodam V Brawijaya.
“Yang kita pantau dari AD, melibatkan 1.200 personel dari Divisi Infanteri 2 Kostrad, belum lagi yang dari AU dan AL,” tutur Kapten Bonny.
Jika suporter lain memiliki tradisi dan berkembang dengan cara berbeda, demikian juga dengan suporter PS TNI.
Mereka juga memiliki tradisi kuat dalam mendukung tim kesayangannya. Bahkan, kedisiplinan ala militer juga diterapkan kepada supporter yang identik dengan atribut berwarna coklat muda ini.
Tak heran jika selama 90 menit pertandingan mereka tetap konsisten dengan nyanyian dan yel-yel, sebab sejak awal doktrin ketat sudah tertanam dalam diri masing-masing personel.
“Kami mendoktrin kepada anggota yang terlibat di suporter agar menghabiskan suaranya,” kata Kapten Bonny.
Doktrin tersebut ternyata tidak main-main. Jika usai pertandingan ada anggota suporter tidak memiliki suara serak, ia akan mendapatkan hukuman.
“Jika ada suara yang tidak serak atau habis, mereka tidak boleh pulang bersama rombongan atau kami usir dari luar stadion,” ujarnya.
Untuk yel-yel, suporter PS TNI tampaknya tidak kesulitan. Mereka memiliki banyak variasi yel-yel untuk memberikan dukungan.
“Masing-masing kesatuan TNI punya yel-yel, hal itu yang kami pakai di stadion,” ujar Kapten Bonny.
Selain yel-yel, variasi atribut yang dikenakan juga beragam. Bahkan, dari masing-masing kesatuan tampaknya dituntut untuk berkreasi dalam memberikan semangat pada PS TNI.
“Menurut saya, suporter yang luar biasa berasal dari satuan Marinir. Mereka sering terlihat menggunakan pakaian reog untuk mendukung PS TNI,” tuturnya.
Kehadiran PS TNI dan suporternya di stadion sepak bola juga berdampak dengan merchandise yang di jual. Ada hal unik yang muncul karena merchandise PS TNI tersebut tidak dibuat oleh orang dalam TNI.
“Ya, memang sudah banyak merchandise yang beredar, tetapi yang membuat orang luar,” kata Kapten Bonny.