Nuno Espirito Santo Pilih Mundur dari Valencia
Nuno memilih untuk mundur. Ia tidak akan tahan mendengar teriakan dari suporter di Mestalla yang terus-terusan menuntutnya untuk mundur
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Nuno Espirito Santo akhirnya menyerah setelah kekalahan Valencia 0-1 atas Sevilla di Ramon Sanchez Pizjuan, Senin (30/11/2015).
Nuno memilih untuk mundur dan meninggalkan Valencia setelah satu tahun menukangi Si Kelelawar.
Sebelumnya, Nuno mendapat ultimatum dari Presiden Valencia Peter Lim. Sang presiden memberi kesempatan lagi pada Nuno untuk dua laga penting, yakni pada laga tandang ke Pizjuan melawan Sevilla dan laga berikutnya saat menjamu Barcelona di Mestalla.
Tapi Nuno tak perlu menunggu laga melawan sang juara bertahan, Barca, setelah kekalahan di Sevilla. Sergio Escudero menjadi pencetak gol tunggal dan penentu kemenangan Los Rojiblancos.
Pelatih asal Portugal itu akhirnya lempar handuk alias menyerah untuk menukangi Los Che.
Ia tidak akan tahan mendengar teriakan dari suporter di Mestalla yang terus-terusan menuntutnya untuk mundur.
Pelatih berusia 41 tahun ini mendapat tekanan dalam tiga bulan terakhir setelah hasil buruk Los Che yang hanya memetik empat kemenangan dalam sepuluh laga terakhir.
Padahal musim lalu Nuno berhasil mengantar timnya mencatat rekor sejarah dengan perolehan tertinggi di akhir musim. Ia juga mengantar Los Che menembus zona Liga Champions.
Dua pelatih ternama, Frank Rijkaard dan Michael Laudrup, disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Nuno.
Usai laga, rombongan Kelelawar langsung terbang kembali ke Valencia. Nuno masih ada di antara rombongan. Ia tak mau langsung pulang ke kampung halamannya di Portugal dan memilih untuk menyampaikan perpisahannya itu secara resmi dengan Los Che.
BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, SELASA (1/12/2015)