TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Asisten pelatih Persipura Jayapura, Mettu Dwaramury mengatakan, pihaknya tidak memilih tim mana di babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman. Tim berjuluk Mutiara Hitam itu siap meladeni siapapun di fase itu.

"Kami tidak mau memilih-milih tim mana yang akan menjadi lawan nanti. Kami siap menghadapi siapapun di delapan besar. Apapun hasil drawing nanti, kami tidak akan mempermasalahkannya. Kami sudah siap menghadapi delapan besar," kata Mettu kepada Harian Super Ball.

Di mata Mettu, semua tim yang lolos ke delapan besar merupakan tim terbaik. Jadi baginya tidak perlu khawatir satu grup dengan tim besar atau tim unggulan apapun.

"Satu grup dengan tim apapun sama saja, karena tim yang lolos ke babak delapan besar itu adalah tim terbaik. Semua tim memiliki peluang yang sama untuk ke babak empat besar. Jadi tidak perlu takut bertemu dengan tim A atau tim B. Seluruh tim di fase ini sama saja. Sama-sama kuat dan sama-sama berambisi ke babak selanjutnya," ujar Mettu.

Mettu berucap, pihaknya sedang menanti hasi drawing dan penetapan tuan rumah di delapan besar. Ini membuat tim pelatih belum berencana memindahkan lokasi latihan.

"Sampai hari ini, kami masih berada di Bali dan berlatih di sini. Kami menunggu penetapan tuan rumah di babak delapan besar. Lokasi latihan akan disesuaikan dengan tempat delapan besar digelar," ucap Mettu.

Mettu menerangkan, sepertinya manajemen Persipura tidak mengajukan diri sebagai tuan rumah delapan besar.

Oleh karena itu, tim yang menjadi juara Grup B dengan 9 poin tersebut siap laga delapan besar digelar di mana saja.

"Kami tidak mempermasalahkan pertandingan delapan besar dilakukan dimana saja. Bagi kami sama saja, jika lokasi laga di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, atau manapun. . Kami ikuti saj ketentuan yang akan diberikan pihak penyelenggara," terang Mettu.

Mettu menuturkan, saat ini pihaknya sedang fokus menyiapkan diri menghadapi delap besar.

"Kami sedang berusaha membenahi kekurangan tim, khususnya stamina pemain, karena persiapan kami di turnamen ini hanya sekitar satu minggu. Sehingga fisik pemain tidak terlalu bagus di fase penyisihan grup. Di masa jeda ini, kami akan meningkatkan fisik pemain agar lebih bugar dan siap. Sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal," tutur Mettu.

Selain stamina pemain, Mettu dan tim pelatih juga tengah fokus membenahi performa tim, mulai dari sisi kerjasama, konsentrasi, totalitas bermain, motivasi, skema, dan taktik.

"Stamina pemain yang kurang baik, membuat anak-anak tidak bisa menjalankan seluruh instruksi. Kami akan membenahinya dengan harapan pemain bisa mencapai hasil terbaik dengan lolos ke babak berikutnya," jelas Mettu.