TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Berada di Grup E pada babak delapan besar Piala Jendera Sudirman bersama Arema, Persipura Jayapura, dan Pusamania Borneo FC membuat Surabaya United tidak berani memasang target terlalu tinggi.

Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan mengatakan, pihaknya reallistis dalam memasang target.

"Kami harus realistis dalam menetapkan target, karena kami berada dalam grup yang berat. Kami harus bersaing dengan tim-tim besar, seperti Arema dan Persipura. Kedua tim itu memiliki segudang prestasi dan diisi pemain-pemain berpengalaman. Oleh karena itu, target yang masuk akal adalah bisa jadi runner-up. Yang terpenting bisa lolos ke empat besar," kata Ibnu kepada Harian Super Ball.

Selain berhati-hati dengan Arema dan Persipura, Ibnu tidak mau meremehkan Pusamania.

"Di fase penyisihan grup, kami harus bekerja keras untuk mengalahkan Pusamania. Itu artinya mereka juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Bisa saja Pusamania justru akan tampil lebih baik dan menyulitkan kami untuk bisa mewujudkan target itu," ujar Ibnu.

Dua kemenangan menurut Ibnu merupakan pencapaian optimal untuk membuka jalan ke babak semifinal.

"Kami akan berupaya untuk selalu mendapatkan poin di tiap laga. Bagi kami setiap pertandingan adalah krusial dan sangat menentukan peluang. Jadi bisa dianggap laga di delapan besar seperti final yang begitu mempengaruhi nasib kami ke depan," tegas Ibnu.

Untuk memaksimalkan performa, Ibnu mulai menggelar latihan kembali pada Jumat, (4/12/2015). Dia berusaha keras membenahi segala kekurangan, khususnya konsistensi dalam masa transisi dari menyerang ke bertahan dan sebaliknya.

"Selama fase grup, kami masih sering kebobolan dengan jumlah enam gol kemasukan. Ini disebabkan buruknya transisi. Anak-anak kerap terlalu asik menyerang tetapi lupa bertahan, sehingga tim lawan mudah melakukan serangan balik," ucap Ibnu.

Ibnu berharap anak asuhnya bisa menjaga konsentrasi dan kerjasama di semua lini agar masa transisi bisa berjalan lebih baik.

“Memang itu sudah menjadi risiko bagi kami yang menerapkan pola permainan menyerang. Karena banyak melakukan serangan pasti muncul celah di barisan pertahanan, dan itu membuat lawan juga berpeluang membobol gawang kami. Jika pola permainan menyerang diperkuat dengan baiknya transisi, Surabaya United akan kokoh dan tidak mudah dimasuki lawan," terang Ibnu.

Laga perdana Surabaya di delapan besar akan dilakukan dengan melawan Pusamania di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, pada 13 Desember 2015.

"Sebelum memulai laga, kami mengagendakan satu ujicoba dengan tim Pra PON Jawa Timur. Pertandingan uji coba akan digelar pada Rabu (9/12/2015). Sepertinya hanya satu uji coba saja, karena waktu persiapan tidak panjang. Yang terpenting adalah bisa mengukur kekuatan dan menjaga atmosfer bertanding untuk seluruh pemain," jelas Ibnu.

Ibnu menambahkan, pada prinsipnya seluruh pemain Surabaya United sangat termotivasi untuk lolos ke semifinal.

"Dengan lolosnya ke babak delapan besar, membuat pemain makin termotivasi dan terangkat kepercayaan dirinya. Kami harus membuktikan bisa bersaing dengan tim lain dan lolos ke babak berikutnya. Intinya kami telah siap bertanding," tambah Ibnu.

Ibnu memaparkan, seluruh tim di babak delapan besar memiliki peluang yang sama besar lolos ke semifinal.

"Hanya tim dengan persiapan dan penampilan yang luar biasa baik sajalah yang akan mampu lanjut ke babak berikutnya. Dengan kerja keras dan pembenahan tim, saya ingin Surabaya United menjadi salah satu tim yang bisa ke semifinal," papar Ibnu.

Jadwal Pertandingan Surabaya United di Babak Delapan Besar Piala Jenderal Sudirman 2015

- Pusamania Borneo FC vs Surabaya United (13 Desember 2015)