Arsenal Kini Miliki Semangat Generasi 'The Invincibles'
Apa yang kali pertama terlintas di benak Anda ketika membaca atau mendengar kata The Invincibles dalam sepak bola Inggris?
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Apa yang kali pertama terlintas di benak Anda ketika membaca atau mendengar kata The Invincibles dalam sepak bola Inggris? Jawabannya sudah tentu akan seragam, yaitu Arsenal edisi 2003-2004.
Memang benar mengingat julukan tersebut menggambarkan keperkasaan Arsenal saat menjuarai Premier League tanpa sekalipun tersentuh kekalahan selama semusim penuh!
Sebuah rekor fantastis yang belum bisa disamai oleh tim manapun sejauh ini.
Salah satu faktor kunci di balik kesuksesan Arsenal waktu itu adalah keharmonisan tim.
Situasi ruang ganti sangat kondusif karena para pemain saling membaur dan berinteraksi satu sama lain, tak peduli senior ataupun junior.
Pemandangan serupa mulai tampak di musim ini, setidaknya berdasarkan pengakuan dari bek sentral yang menjabat wakil kapten tim, Per Mertesacker.
Dia tak ragu menyebutkan bahwa ruang ganti Arsenal begitu hidup dan penuh dengan energi.
“Kami ingin mendedikasikan hidup untuk membantu Arsenal memenangi trofi lagi. Kini kami tak lagi berpikir secara individual, melainkan tim. Bermain bagus sendirian tanpa memikirkan kerja sama tim bukan pilihan,” ujar Mertesacker di Arsenal Magazine.
Menurut Mertesacker, segenap pemain Arsenal selalu berupaya memberikan sesuatu buat tim.
Pemain senior membantu mengarahkan pemain muda. Begitu juga sebaliknya, pemain muda tak canggung meminta ilmu dari pemain senior.
“Itulah alasannya mengapa saya berani mengatakan atmofser ruang ganti Arsenal begitu hidup,” ujar Mertesacker lagi.
Pengakuan Mertesacker seolah membuktikan pernyataan salah satu legenda Arsenal, Ray Parlour, pada September silam.
Eks gelandang sentral itu melontarkan pujian terkait keharmonisan ruang ganti The Gunners, yang ia anggap mirip dengan periode 2003/04.
“Saya pernah mengunjungi kamp latihan Arsenal dan melihat perbedaan antara atmosfer musim ini dengan beberapa edisi terdahulu, di mana terdapat saling adu argumen serta konfl ik personal di kalangan pemain,” ujar Parlour seperti dilansir Evening Standard.
Meski demikian, kemiripan antara situasi kondusif di ruang ganti musim ini dengan The Invincibles tentu akan terasa hambar bila Arsenal tidak melengkapinya dengan trofi juara Premier League di pengujung kompetisi. (Indra Citra Sena/ Tabloid BOLA 2.646)