Senjata 'Gegenpressing' Klopp Tak Klop di Inggris
Selain payah di belakang dalam mengantisipasi bola mati dan bola udara, lini depan juga buruk dalam membobol gawang lawan.
Laporan Wartawan Tabloid Bola Anggun Pratama
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Liverpool punya banyak masalah. Selain payah di belakang dalam mengantisipasi bola mati dan bola udara, lini depan juga buruk dalam membobol gawang lawan. Hingga 20 pertandingan yang sudah bergulir di Premier League, LFC baru membuat 22 gol!
Tak pernah dalam sejarah 123 tahun berdirinya klub, Si Merah mencatat jumlah gol seminim tersebut. Catatan ini menjadi rekor terburuk sepanjang masa.
Kondisi tersebut terlihat aneh mengingat saat ini Liverpool dilatih oleh Juergen Klopp, pelatih yang doyan mengimplementasikan sepak bola ofensif.
"Pertama-tama, maaf buat penggemar. Induk dari sebuah gol muncul dari kesempatan, peluang. Jadi, kami harus menciptakan kesempatan dan peluang itu," ujar Klopp seperti dikutip ESPN FC.
"Tak cuma itu, ketika peluang itu lahir, Anda harus memaksimalkannya. Kami harus konsentrasi, lebih serakah, lebih disiplin, dan lebih baik di segala aspek," kata Klopp lagi.
Sang pelatih tampak masih kesal atas performa buruk timnya ketika takluk 0-2 dari West Ham. Di laga itu, Liverpool tak bisa memanfaatkan sejumlah peluang bagus yang mereka ciptakan.
Sejak mengalahkan Southampton 6-1 di ajang Piala Liga pada awal Desember, Si Merah cuma bisa membuat empat gol dalam enam laga di Premier League.
Gol tersebut berasal dari usaha Jordan Henderson, Divock Origi, dan sepasang dari Christian Benteke.
Khusus di era Klopp, yang mulai melatih Si Merah pada pertengahan Oktober, Liverpool mencetak 14 gol dalam 12 laga EPL dengan empat partai gagal membobol lawan.
"Kami tahu ada di mana gawang lawan, juga tahu rendahnya jumlah gol kami. Angka itu tidak bagus, namun kami jelas bisa tampil lebih baik," ujar sang manajer.
Liverpool tampak menyambut baik laga kontra Exeter FC pada Jumat (8/1/2016) di babak III Piala FA.
Menghadapi tim yang berkompetisi di Football League Two atau tiga divisi di bawah Premier League itu jelas peluang baik buat mengembalikan sentuhan gol Benteke dkk.