Arema Kalah Adu Penalti 2-3, Mitra Kukar Melaju ke Final
Mitra Kukar akan berhadapan dengan Semen Padang di final yang telah lolos lebih dulu usai menang atas Pusamania Borneo FC.
Penulis: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Arema dipaksa menerima kenyataan gagal melaju ke final Piala Jenderal Sudirman setelah kalah 2-3 dalam drama adu penalti semifinal leg kedua Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (17/1/2016).
Laga ini ditentukan lewat adu penalti setelah kedua tim mengakhiri laga dengan skor 2-1 selama 90 menit. Skor tersebut membuat agregat 3-3 setelah pada leg pertama juga berakhir dengan skor 2-1.
Arema sebenarnya memiliki peluang lebih besar untuk lolos ke final. Selain bermain di kandang sendiri dengan dukungan penuh dari suporter fanatiknya, Arema juga unggul satu pemain dari Mitra Kukar.
Pertandingan ini berlangsung dengan keras, wasit yang memimpin pertandingan mengeluarkan tiga pemain akibat kartu merah dan pelanggaran keras.
Dua pemain dari Mitra Kukar dikeluarkan dan satu pemain dari Arema diusir wasit keluar lapangan juga karena pelanggaran keras.
Arema memimpin 2-1 di babak pertama. Christian Gonzales menjadi penentu kemenangan sementara Arema lewat dua golnya.
Pertandingan penentuan ke final ini berlangsung dalam suasana panas. Pemain kedua tim tampil dalam tensi tinggi di hadapan ribuan Aremania yang membeludak.
Di menit ke-2 Riski Pellu mengancam gawang Arema. Sundulannya yang menerima umpan matang Defri Riski hanya melebar ke kanan gawang. Menit ke-12 Arema mendapat hadiah penalti setelah Esteban dilanggar di dalam kotak penalti.
Suasana memanas karena para pemain Mitra Kukar melakukan protes. Wasit sampai mengeluarkan kartu kuning bagi Arthur yang protes keras.
Cristian Gonzales yang jadi algojo penalti sukses memasukkan bola ke sudut kiri bawah gawang Sahar Ginanjar.
Mitra Kukar berhasil membalas kertertinggalan lewat Arthur Do Santos di menit 31. Sundulannya memanfaatkan sepak pojok.
Menit ke-41 Gonzales kembali menambah angka bagi Arema. El Loco sukses melesakkan gol memanfaatkan umpan Dendy Santoso.
Laga di babak pertama sempat dihentikan wasit karena terjadi keributan antar pemain. Tensi pertandingan yang tinggi membuat para pemain di lapangan mudah terpicu. 'Tawuran' antar pemain terjadi ketika ada dua benturan berturut-turut di lapangan yang tak segera dinetralkan wasit.
Benturan pertama antara Kiko Insa dan Patrick Dos Santos yang membuat Patrick memasang aksi kesakitan, tapi wasit tidak menghentikan pertandingan. Sesaat kemudian giliran Toni Mossi yang berbenturan dengan Abdul Gamal.
Benturan dua pemain ini berlanjut pada saling dorong antara Mossi dan Gamal yang langsung ikut didukung pemain lain sehingga suasana di lapangan kisruh.
Pelatih dan offisial ikut masuk lapangan untuk menenangkan pemain. Pertandingan pun dihentikan sekian menit. Setelah para wasit bermusyawarah, wasit akhirnya memberikan kartu merah bagi Mossi dan Gamal.
Skor 2-1 bertahan hingga pertandingan selesai. Memasuki babak kedua, Arema kembali mendapat keuntungan setelah wasit mengeluarkan satu pemain Mitra Kukar.
Tapi sayangnya keunggulan jumlah pemain ini tidak mampu dimanfaatkan Arema dengan mencetak gol penentu kemenangan.
Pertandingan berakhir dengan skor 2-1 dan harus dilanjutkan dengan adu penalti. Dengan hasil ini, Mitra Kukar akan berhadapan dengan Semen Padang di final yang telah lolos lebih dulu usai menang atas Pusamania Borneo FC.