Istri Rooney Akan Melahirkan Anak Ketiga Januari Ini
Menurutnya hal itu sangat membantu suaminya, Wayne Rooney, yang kerap tidak tahu kapan harus mengambil waktu libur
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Bila tak ada aral melintang, bulan Januari ini Coleen Rooney akan melahirkan anak ketiganya. Meski kesibukannya akan bertambah lantaran harus menjaga tiga orang anak, Coleen berharap tetap bisa memiliki waktu luang untuk bermesraan dengan suami.
Coleen memang selalu mengatur jadwal kegiatan dalam keluarganya. Ia ingin ada kepastian jadwal kapan harus menghabiskan waktu bersama keluarga dan kapan harus berduaan saja dengan suami.
Menurutnya hal itu sangat membantu suaminya, Wayne Rooney, yang kerap tidak tahu kapan harus mengambil waktu libur mengingat kesibukannya sebagai pemain Manchester United.
“Wayne dan saya juga memastikan bisa berduaan sekali dalam seminggu. Sesuatu yang sederhana seperti pergi ke bioskop, cari makanan, atau menonton pertunjukkan. Saya harap ini bisa terus dilakukan ketika bayi ketiga lahir. Penting menghabiskan waktu satu sama lain,” ujar Coleen seperti dilansir Daily Mail.
“Apa yang ingin saya katakan, spontanitas adalah sesuatu yang paling banyak berubah. Wayne sering tidak tahu kapan dia akan mengambil hari libur. Jadi, sebelum meluangkan waktu bersama anak-anak, kami pergi makan bareng atau melakukan sesuatu bersama-sama. Sekarang semuanya lebih terencana. Secara keseluruhan, hidup tidak terlalu banyak berubah,” lanjutnya.
Sebelumnya, Coleen juga pernah membeberkan rahasia menjaga hubungan rumah tangga tetap harmonis. Bagi wanita 29 tahun itu, meluangkan waktu bersama suami adalah kunci agar hubungan pernikahan itu tetap mesra.
Profesi Rooney sebagai pesepakbola dunia memang menuntutnya sering jauh dari keluarga. Seperti saat mengikuti tur pra musim atau harus melakoni pertandingan di suatu tempat yang jauhnya ribuan kilometer dari rumahnya. Namun Coleen tetap mengambil sisi positifnya. Berpisah dengan suami untuk sementara waktu, menurutnya membuat mereka saling merindukan dan ingin segera bertemu.
“Wayne pergi selama tiga minggu, itu adalah waktu yang lama. Tentunya kami saling merindukan. Tapi pada akhirnya, itu memberikan kegembiraan saat bertemu satu sama lain. Terkadang, saya membawa anak-anak jalan-jalan sementara waktu,” ujar Coleen dalam wawancaranya bersama Mirror.
Coleen menyadari kesibukannya sebagai seorang ibu membuat waktunya bersama suami menjadi berkurang. Karena itulah ia kembali menekankan pentingnya mengatur jadwal kapan waktu untuk keluarga, dan kapan waktu untuk bermesraan bersama suami.
“Ketika kami memiliki Klay (anak kedua), kami mengatakan bahwa kami butuh lebih banyak waktu bersama. Jadi kami akan pergi ke bioskop atau sekedar makan-makan. Selama dua tahun kami terjebak pada hal itu. Menyenangkan memiliki waktu (berdua) tanpa anak-anak,” tuturnya.
Bagi Coleen, tak ada rahasia yang disembunyikannya saat membeberkan tips merawat hubungan pernikahan. Ia pun mengakui selama menjalani pernikahan, ada masa-masanya mengalami pasang surut. Rumah tangga Coleen memang tak selalu baik-baik saja. Cobaan terberat yang pernah menimpa rumah tangganya adalah kala Rooney terlibat skandal perselingkuhan.
Boleh dikatakan kejadian itu merupakan satu diantara ujian terberat dalam kehidupan pernikahannya. Meski begitu, sampai saat ini Coleen berhasil mempertahankan biduk rumah tangganya.
“Tak ada rahasia. Kami telah melalui pasang surut dan itu cukup sulit suatu saat. Tapi kami juga mengalami banyak kebahagiaan. Ini tentang menjadi kuat secara individu seperti saat kita bersama-sama. Dan itu semua bisa terjadi dalam suatu hubungan,” tuturnya.
Faktor lain yang membuat rumah tangga Coleen tetap kokoh adalah faktor kedewasaan. Faktor bertambahnya usia, kata Coleen, menjadi faktor bertambahnya tingkat kedewasaan mereka dalam menjalani hidup berumah tangga. Coleen yang sudah mengenal Rooney sejak usia 16 tahun, juga menegaskan bahwa pribadinya masih tetap sama, hanya tingkat kedewasaannya yang bertambah.
“Kami bertambah tua dan sedikit bijaksana sekarang. Tapi kami masih bergaul dengan teman-teman yang sama dan nongkrong bareng. Kami juga rutin kembali ke kampung halaman tempat kami tumbuh besar. Kami tumbuh bersama dan kini lebih tua. Tapi saya rasa kami saat ini beruntung bisa melakukan hal yang lebih ketimbang dulu. Kami suka membawa semua orang bersama kami dan membagikannya bersama teman-teman kami. Itu yang kami suka,” ucapnya.