Maruarar Sirait: Sukses Piala Presiden Berkat Kerjasama Semua Pihak
Penilaian akhir dan opini Price Waterhouse Coopers (PWC), menyatakan pelaksanaan Piala Presiden dilakukan secara transparan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penilaian akhir dan opini Price Waterhouse Coopers (PWC), menyatakan pelaksanaan Piala Presiden dilakukan secara transparan. PWC menjadi lembaga yang mengaudit Piala Presiden.
"Kita tidak menggunakan dana APBN sama sekali semuanya dari pihak swasta. Dan hasil audit sebagaimana telah dilaporkan kepada Pak Presiden minggu lalu, adalah wajar tanpa pengecualian," kata Ketua SC Piala Presiden Maruarar, dalam acara syukuran Piala Presiden di Kunstkring Gallery, Menteng, Jakarta, Senin malam (18/1/2016).
Maruarar Sirait mengatakan, Piala Presiden ini sudah berjalan sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ada lima pesan Jokowi terkait dengan turnamen Pilada Presiden.
Pertama, pertandingan harus digelar secara transparan, maka dalam ajang Piala Presiden ini semua pemasukan dan pengeluaran harus diaudit oleh lembaga independen.
Kedua, pertandingan harus digelar secara fair play, dan ini merupakan hal yang sangat mahal dan penting dalam sebuah pertandingan, seperti misalnya tanpa pengaturan skor.
Ketiga, Piala Presiden harus bisa membangun prestasi olahraga dan memunculkan pemain-pemain baru yang berkualitas.
Keempat, Piala Presiden harus menggerakkan ekonomi kerakyatan, dan ini sudah terbukti betapa banyak usaha kecil menengah seperti tukang kaos, penjual aksesoris, pedagang minuman dan makanan terbantu.
Kelima, Piala Presiden harus menjadi hiburan rakyat, dan ini berhasil dengan antusianya warga datang ke lapangan serta rating televisi yang sangat tinggi. Share televisi Indonesia mencapai 45 persen.
Dalam kesempatan ini, Maruarar mengatakan meski Piala Presiden sukes, berdasarkan lima pesan Presiden tadi, namun harus tetap dievaluasi sebab tak ada gading yang tak retak.
Ia juga mengatakan bahwa suksesnya Piala Presiden ini berkat dukungan semua pihak.
"Tak ada superman, yang ada super tim. Misalnya terkait dengan keamanan, kita sangat berterimakasih kepada kepada Panglima TNI Pak Gatot Nurmantyo dan Kapolri Pak Badrodin Haiti," ujarnya.
"Terimakasih kepada Pangdam Jaya Pak Teddy Laksamana dan Kapolda Metro Jaya Pak Tito Karnavian," kata Maruarar.
Maruarar juga berterimakasih kepada Panitia SC Erik Tohir, kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, kepada pihak BOPI, La Nyala Mattaliti dan Nirwan Bakrie.
Selain itu kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Badrodin Haiti.
"Kita ucapkan juga terimakasih kepada semua klub, pemain, dan semua supporter," ungkap Maruarar.
Ketua OC Eric Tohir menambahkan, Panitia Piala Presiden berusaha mencoba berpartisipasi terhadap olahraga nasional. Apalagi sepakbola merupakan olahraga yang paling diminati di Indoensia, dengan potensi bisnis dan komunitas sangat besar.
"Niat kami niat yang baik, ke depan insyaAllah ada solusi atas masalah sepakbola Indonesia. Kalau ada kesalahan mohon dimaafkan. Mudah-mudahan kedepannya ada lagi," ungkap Erik.
Sykuran ini dihadiri banyak tokoh. Misalnya Ketua DPR Ade Komaruddin, Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Teddy Lhaksmana, Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian, Jurubicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto dan lain-lain.
Hadir juga pimpinan klub dengan sejumlah pemain, para perwakilan dari sponssor, PWC dan lain. Acara sangat meriah denga menampilkan sejumlah tarian dari budaya Betawi, Sunda dan Batak.