Prancis Masih Perlu Dukungan Pemain yang Merumput di Luar Negeri
Fakta menunjukkan bahwa menjalani turnamen di kandang sendiri memberikan keuntungan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Fakta menunjukkan bahwa menjalani turnamen di kandang sendiri memberikan keuntungan. Tuan rumah Euro 2016, Prancis, sudah merasakan hal itu.
Tim Nasional Prancis memenangi dua dari tiga gelar juara turnamen bergengsi di negeri sendiri. Les Bleus (Si Biru) menjuarai Piala Eropa 1984 dan Piala Dunia 1998 di hadapan publiknya.
Uruguay (Piala Dunia 1930), Italia (Piala Dunia 1934 dan Euro 1968), Spanyol (Euro 1964), Inggris (Piala Dunia 1966), Jerman Barat (Piala Dunia 1974), dan Argentina (Piala Dunia 1978) juga menjadi juara di rumah mereka.
Faktor menjadi tuan rumah saja tentu tidak cukup. Untuk sukses dibutuhkan pemain-pemain hebat. Prancis punya. Gelandang Paul Pogba menjadi pemain penting Juventus saat menjuarai Serie A tiga musim terakhir dan maju ke final Liga Champion 2014/15.
Penyerang Antoine Griezmann menjadi motor Atletico Madrid bersaing memburu gelar juara La Liga 2015-16 bersama Barcelona dan Real Madrid. Karim Benzema adalah mesin gol Real Madrid. Ia sementara berstatus pemain tertajam Madrid di La Liga musim ini dengan 17 gol.
Namun, ia sedang dihukum Si Biru gara-gara kasus pemerasan video seks rekan di tim nasional, Mathieu Valbuena.
Tanpa Benzema, ketajaman Prancis bakal berkurang meski Les Bleus masih punya Olivier Giroud, yang sedang oke bersama Arsenal.
"Kita membicarakan pemain yang unik dan luar biasa," kata mantan penyerang Prancis, David Trezeguet, di France Football.
"Saya berharap mereka akan menemukan solusi dan Benzema disertakan bersama Prancis. Kita semua menyadari bahwa dia adalah pemain sangat penting buat Prancis," ucap pencetak gol yang membawa Prancis menjuarai Euro 2000 di Belgia-Belanda itu.
France Football menulis skuat Didier Deschamps tidak stabil. Dalam partai uji coba, Les Bleus mampu mengalahkan juara dunia Jerman (2-0) serta Portugal (1-0), tapi takluk dari Belgia (3-4), Inggris (0-2), dan kalah di Albania (0-1).
Prancis beruntung masuk grup tak berat pada babak awal. Main di kandang, Si Biru layak dijagokan mampu mengatasi Rumania, Albania, dan Swiss.
Namun, rintangan besar bakal dihadapi tim Deschamps di babak sistem gugur. Di fase itu L’équipe de France berpotensi bertemu Jerman, Italia, atau Belgia.
Pada fase itulah Les Bleus sangat membutuhkan bantuan pemain ke-12. Sama seperti saat bersatunya publik Prancis kala mendukung Zidane cs. ke tangga juara Piala Dunia 1998.
Penulis: Riemantono Harsojo/Tabloid Bola