Tanpa Pemain Sayap Murni, Milan Tak Bisa 'Terbang'
Bonadipendenza. Istilah itu digunakan untuk menyebut penyakit ketergantungan Milan kepada Giacomo Bonaventura.
Mihajlovic barangkali sedang sial, karena di tengah bentrokan melawan Udinese, Niang juga ikut-ikutan cedera. Kevin-Prince Boateng lantas menggantikan peran pemain asal Prancis itu.
Lagi-lagi, Miha memainkan sayap "jadi-jadian" karena selama ini Boateng dikenal sebagai gelandang serang atau penyerang lubang.
Kondisi itu bisa menjawab kenapa istilah Bonadipendenza muncul. Sebab, memang hanya Bonaventura-lah pemain melebar natural Milan yang bisa secara sempurna menerjemahkan tugas seorang sayap kiri dalam skema 4-4-2.
Peran tersebut adalah habitat Jack. Selama berkarier di Atalanta (2007-2014), ia rutin mentas sebagai sayap kiri dalam patron 4-4-2.
Terasa wajar jika Mihajlovic dalam sejumlah kesempatan mengungkapkan bahwa 4-4-2 tak akan pernah menjadi formasi dasar Milan racikannya.
Ketika semua pemainnya fit, Miha mengaku akan segera kembali ke 4-3-1-2, pakem yang selalu ia andalkan pada tujuh pekan perdana Serie A 2015/16.
Formasi 4-3-1-2 tak menuntut Milan bermain dengan sayap. Kendati demikian, formula tersebut belum bisa digunakan lagi mengingat Miha masih terus memacu kebugaran Jeremy Menez, yang digadang-gadang sebagai figur paling pas untuk menjalankan peran sebagai trequartista (penyerang lubang).