Schmeichel Menepis Bayang-bayang Sang Ayah
Saya takut apa yang terjadi di City terulang kembali. Saya tidak tahu mengapa mereka melakukan itu, padahal menurut saya hal tersebut sangat buruk
Penulis: Deny Budiman
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Menjadi anak dari kiper legendaris, Peter Schmeichel sungguh menjadi tekanan berat bagi Kasper Schmeichel. Ia kerap dibanding-bandingkan dengan prestasi sang ayah yang di masa kejayaannya membawa Manchester United jadi tim nomor satu tak hanya di Liga Primer Inggris, tapi juga di Liga Eropa.
"Terus terang, perbandingan itu semakin memburuk dari bulan ke bulan, saya bahkan tidak tahu mengapa saya terus dibandingkan. Beberapa orang bahkan menanyakan hal yang sama dalam setiap bulannya, dan saya tidak tahu mengapa mereka melakukan itu,” ujarnya.
Ia menegaskan, perbandingan seperti itu sungguh mengganggu, dan tak ada manfaatnya. “Yang mereka lakukan tidak membantu karier saya, dan saya merasa hal ini malah merugikan. Saya bahkan pernah berpikir bahwa hal semacam ini lah yang membuat karier saya jatuh,” katanya menyesali.
Saat pertama merintis karier di tim senior bersama Manchester City, ia memang sulit sulit mengatasi tekanan tersebut. Walhasil, performanya melempem, dan ia harus berkelana dalam status pemain pinjaman ke berbagai klub.
Ketika kembali ke Liga Primer Inggris, saat Leicester berhasil promosi dari divisi satu, Schmeichel pun sempat diterpa kekhawatiran bakal kembali dibanding-bandingkan dengan sang ayah.
“Saya takut apa yang terjadi di City terulang kembali. Saya tidak tahu mengapa mereka melakukan itu, padahal menurut saya hal tersebut sangat membosankan. Mungkin mereka lupa saya pernah bermain di Liga Primer pada musim 2005/06,” ujarnya.
“Semakin karier saya diketahui banyak orang, mereka akan membandingkan saya dengan ayah saya. Mungkin itu hak mereka dan terserah mereka tapi menurut saya ini tidak relevan, sebab kami bermain dengan gaya kami masing-masing,” katanya menandaskan.
Pelan tapi pasti, kiper berusia 29 tahun ini sudah mulai bisa menepis bayangan sang ayah dari namanya. Tapi yang pasti, jika akhir musim ini ia bisa mengangkat trofi Liga Primer, maka orang-orang pun nanti akan berkata bahwa ia memang sudah sejajar dengan sang ayah, Peter Schmeichel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.