Indonesia Tak Boleh Beri Suara di Pemilihan Presiden FIFA
Dengan keputusan Exco tersebut, pemungutan suara untuk menentukan presiden FIFA akan diikuti 207 anggota.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, ZURICH - Komite eksekutif (Exco) FIFA memastikan nasib Indonesia dan Kuwait akan dibahas dalam kongres biasa induk organisasi sepakbola internasional itu pada Mei 2016 di Meksiko.
Keputusan Exco FIFA itu dikeluarkan, Rabu (24/2).
Dengan demikian, Indonesia dan Kuwait dipastikan tidak bisa memberikan suara dalam kongres luar biasa (KLB) FIFA, Jumat (26/2), di Zurich.
“Terkait anggota yang sedang menjalani sanksi suspensi, Indonesia dan Kuwait, komite eksekutif merekomendasikan, permasalahan kasus mereka akan dibahas dalam kongres biasa di Meksiko pada Mei nanti,” demikian pernyataan FIFA dikutip dari Goal.
FIFA juga menekankan, kemungkinan adanya perdebatan untuk memulihkan status Indonesia atau Kuwait sangat kecil direalisasikan.
“Sudah hampir pasti kongres akan mengikuti rekomendasi (dari Exco),” tegas juru bicara FIFA.
Dengan keputusan Exco tersebut, pemungutan suara untuk menentukan presiden FIFA akan diikuti 207 anggota.
Kebijakan Exco FIFA itu juga menutup peluang Indonesia mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala AFF 2016 menggantikan Filipina.
Sebab, federasi sepakbola Asia Tenggara (AFF) direncanakan menggelar rapat pengganti Filipina pada 12 Maret di Da Nang, Vietnam.