Menpora Minta Polisi Bertindak Buntut Keributan Usai Acara ILC
Menpora Imam Nahrawi mengecam keras terjadinya keributan dan adanya dugaan upaya pemukulan dan pengeroyokan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi mengecam keras terjadinya keributan dan adanya dugaan upaya pemukulan dan pengeroyokan yang terjadi setelah acara diskusi Indonesian Lawyers Club (ILC) di Jakarta, Selasa (1/3) malam.
Karena sudah merupakan tindakan yang mengarah ke kriminal, Menpora pun meminta polisi bertindak cepat menyelidiki peristiwa tersebut dan jika terbukti, segera tangkap para pelaku dan juga dalangnya.
“Keributan, apalagi diduga kuat ada upaya pengoroyokan usai acara diskusi ILC merupakan cara-cara premanisme yang memalukan. Saya mendukung penuh jika peristiwa ini dilaporkan ke polisi dan meminta kepolisian segera menyelidikinya. Apalagi ada istri pejabat Kemenpora yang mewakili pemerintah di acara tersebut yang ikut menjadi korban, ini tentu saja tidak bisa ditolerir,” ujar Imam Nahrawi mengomentari keributan dan dugaan upaya pemukulan dan pengeroyokan usai diskusi acara ILC tersebut.
Menurut Menpora, seharusnya ada kesiapan dan jaminan perlindungan keamanan yang optimal dari penyelenggara acara diskusi yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta nasional tersebut. Terlebih tema diskusi yang dibahas sedang panas dan kegiatan melibatkan kelompok supporter.
Dugaan upaya pengeroyokan ini mungkin dilakukan oleh oknum supporter. Tapi tidak menutup kemungkinan juga ada dalangnya yang sengaja ingin menebar ancaman terhadap pihak-pihak yang selama ini mengkiritisi sepakbola dan PSSI.
“Polisi harus bertindak, negara tidak boleh dikalahkan oleh oknum supporter atau ‘preman’,” tegas Cak Imam.
Seperti diketahui, salah satu Pendiri Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) Partoba Pangaribuan yang menjadi narasumber dalam diskusi ILC bertema 'PSSI Antara Hidup dan Mati' tersebut, disebut-sebut menjadi target dugaan penyerangan sekelompok supporter usai acara.
Partoba memang kritis menyoroti persoalan sepak bola dan PSSI dan menyerukan pemerintah untuk membentuk federasi sepak bola baru sebagai jawaban dari kisruh PSSI.
Dalam insiden dugaan upaya pengeroyokan tersebut, istri dari juru bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto yang berada tidak jauh dari Partoba, turut menjadi korban. Sang istri yang mendampingi Gatot sebagai perwakilan pemerintah di acara tersebut, terkena pukulan pada bagian lengan.
“Yang dikejar itu awalnya Pak Partoba, istri saya pas di dekatnya…Memang saya tidak diganggu, tapi saya kecewa karena istri saya kena. Saya sangat kecewa,” tutur Gatot.
Gatot juga membantah rumor bahwa Partoba yang memancing keributan dengan mencekik salah satu supporter.
“Tidak ada kejadian Partoba nyekik. Saya saksi mata. Untung crew TV One langsung mengamankan kami harus ke dalam lagi,” jelas Gatot.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.