Yan Pieter Ayorbaba: Akhiri Konflik Apapun Solusinya
Menurut Ayorbaba apapun solusi yang akan diambil oleh pihak yang bertikai. Yang terpenting adalah kompetisi resmi bisa kembali digelar
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Manajer Perseru Serui, Yan Pieter Ayorbaba berharap konflik sepak bola dalam negeri segera usai.
Menurut Ayorbaba apapun solusi yang akan diambil oleh pihak yang bertikai. Yang terpenting adalah kompetisi resmi bisa kembali digelar.
"Buat saya apapun solusinya tidak masalah, yang terutama adalah konflik selesai dan kompetisi bisa kembali digelar. Itu yang paling penting, karena nafas dari sepak bola adalah kompetisi. Bagaimana kita bisa move, kalau sampai sekarang saja kompetisi resmi belum juga digelar," kata Ayorbaba kepada Harian Super Ball, kemarin.
Bagi Ayorbaba, kalau ternyata salah satu solusi untuk menormalkan kembali sepak bola di Tanah Air adalah dengan jalan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), sebaiknya segera dilakukan.
"Jika hanya dengan KLB, konflik bisa selesai dan SK Pembekuan ke PSSI bisa dicabut, menurut saya sebaiknya lakukan saja. Jangan berlama-lama seperti ini. Seluruh pelaku sepak bola sudah menunggu cukup lama. Kami butuh kepastian," ujar Ayorbaba.
Menurut Ayorbaba, kepastian itu perlu diberikan oleh Menpora dan PSSI, karena sejak kompetisi vakum, Perseru Serui tidak melakukan aktifitas apa-apa.
"Kami tidak mau ikut turnamen sebelum-sebelumnya, karena semua itu tidak bisa memberikan jaminan prestasi. Sebagai tim yang belum lama bergabung dengan kompetisi profesional, kami membutuhkan dimulainya kembali kompetisi resmi. Karena kami sangat ingin meningkatkan prestasi dan bisa tampil di mancanegara," tutur Ayorbaba.
Ayorbaba berharap Menpora tidak mengeluarkan pernyataan yang membingungkan masyarakat.
"Jika memang ingin mencabut SK Pembekuan cepat lakukan. Jangan terus menerus ditarik ulur seperti ini. Kalau memang perbaikan sepak bola harus dilalui melalui proses yang ditetapkan Menpora, ya sudah segera umumkan saja," ucap Ayorbaba.
Meski demikian, Ayorbaba menganggap persyaratan dari Menpora sebagai hal yang harus dipenuhi oleh PSSI itu menjadi sesuatu yang memberatkan.
"Memang sebaiknya pencabutan SK Pembekuan dilakukan tanpa syarat seperti itu. Tetapi jika memang harus melalui syarat, ya mau diapakan lagi. Pemerintah mungkin memang benar-benar ingin membenahi sepak bola kita. Segera saja selesaikan dan cabut SK Pembekuannya," terang Ayorbaba.
Jika ternyata memang harus digelar KLB, Ayorbaba meminta untuk dijalankan dengan benar-benar adil.
Pemerintah harus bisa menjadi mendiator terselenggaranya KLB yang jujur dan fair.
"Harapannya KLB bisa digelar tanpa intervensi siapapun, karena hanya anggota atau voters sajalah yang berhak ikut dalam KLB. Siapapun yang terpilih nanti harus didukung. Jangan sampai terjadi seperti pengurus PSSI yang dibekukan sekarang. Belum lama terpilih langsung dibekukan," jelas Ayorbaba.
Ayorbaba mengaku, pihaknya sudah jenuh dengan konflik ini. Sementara negara-negara tetangga terus berusaha untuk meningkatkan prestasi sepak bolanya.
"Kita bangsa yang dulu disegani negara-negara lain, tetapi malah jadi terpuruk seperti ini. Sementara negara tetangga justru terus berbenah untuk mengejar prestasi dunia. Saya berharap bapak-bapak di sana mengedepankan kepentingan bangsa dibanding kepentingan pribadi atau golongan," tambah Ayorbaba.