TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Empat hari sudah Kiko Insa, bek asal Spanyol bersama Bali United di Bali.

Sejak Rabu (2/3/2016) lalu, Kiko mulai berlatih bersama skuat Serdadu Tridatu di Gelora Trisakti Legian.

Bali mulai menjadi magnet bagi Kiko Insa.

Aset wisata pantai dan kuliner tradisional yang dimiliki Bali, menjadi kekhasan yang ingin dicoba Kiko Insa.

Kiko jatuh cinta dengan sunset di Pantai Kuta. Seusai berlatih pada Kamis (3/3/2016), Kiko bersama temannya berkunjung ke Pantai Kuta.

"Sunset di Pantai Kuta sangat bagus, saya suka. Saya juga ke Denpasar menikmati Pantai Sanur," kata Kiko.

Selain sunset, Kiko Insa ternyata tidak ingin lama-lama beradaptasi dengan lidahnya.

Dia langsung mengajak sahabatnya di Bali, mencari masakan tradisional Bali.

Eks Valencia dan Real Madrid Akademi ini sempat memanjakan lidah dengan mencoba makanan tradisional Bali , ayam betutu, sate lilit, dan menu tradisional lainnya.

"Saya sangat sederhana. Makan apa saja bisa. Kemarin sama teman mencari makanan tradisional Bali, saya suka," kata Kiko kemarin.

Kiko mengakui, dirinya merupakan pesepakbola yang hobi dan bermain bola dari hati.

Dengan demikian, tinggal di mana dan makan apa saja, pasti cepat beradaptasi.

"Saya tidak masalah. Sebelumnya saat di Arema Cronus, saya tinggal di Ijen Suite, hotel paling bagus di sana. Mau makan apa, tinggal minta diantar, " katanya.

Tetapi setelah di Bali United, semua itu berbeda.

Kiko harus tinggal di kamar hotel yang fasilitasnya jauh dari Ijen Suite.

"Sekarang total berubah. Kolam di Ijen Suite lebih besar, di sini kecil. Tetapi saya normal. Karena saya bermain sepakbola dari hati (passion). Mungkin sekarang seperti ini, besok akan beda," tutur Kiko sembari tertawa.

"Semua fasilitas di sini bagi saya tidak masalah. Saya sangat senang di sini. Saya orangnya simple alias sederhana."

Kiko rela melepas Madura United, Persija Jakarta, dan Persipura Jayapura demi Bali United.

Pilihan menjadi bagian dari Bali United karena sangat menyukai visi bermain pelatih Indra Sjafri dan Serdadu Tridatu.(Marianus Seran/Tribun Bali)