Gresik United Belum Kontrak Pemain
Liestiadi mengatakan akibat belum jelasnya penyelenggaraan ISC A, pihaknya belum mengontrak pemain meski tetap gelar latihan
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Turnamen jangka panjang Indonesia Soccer Championship A (ISC A) belum jelas digelar sesuai jadwal atau tidak.
PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selaku penyelenggara ISC A belum memberikan surat resmi terkait penyelenggaraan turnamen yang digadang-gadang untuk menggantikan kompetisi Liga Super Indonesia (LSI).
Pelatih Gresik United, Liestiadi mengatakan akibat belum jelasnya penyelenggaraan ISC A, pihaknya belum mengontrak pemain.
"Kami belum mendapat surat resmi dari penyelenggara bahwa ISC A akan digelar seperti jadwal semula, yaitu pada 15 April 2016. Kami juga belum tahu jadwal pertandingan, karena belum ada drawing. Tetapi sambil menunggu kepastian resminya, kami tetap menggelar latihan," kata Liestiadi kepada Harian Super Ball, kemarin.
Lietiadi berujar, belum jelasnya kick off ISC A, karena penyelenggara sedang mengusahakan memperoleh izin dari polisi dan rekomendasi dari pemerintah serta PSSI.
Ini yang membuat pihaknya belum berani menyiapkan kontrak kepada pemain.
"Kalau sudah dikontrak, tetapi ternyata ISC A ditunda atau batal, bagaimana manajemen harus menutupi biaya kontrak ke pemain. Oleh karena itu, manajemen menetapkan belum menyiapkan kontrak sebelum ada kepastian dari ISC A," ujar Liestiadi.
Liestiadi memulai latihan pada 18 Maret 2016. Latihan yang digelar sekaligus dijadikan ajang seleksi pemain.
Pasalnya saat ini masih fokus pada seleksi pemain.
"Pemain lama yang tersisa tinggal 20 persen. Sebagian besar pemain pindah ke klub lain, seperti Fitra Ridwan ke Surabaya United, Rendi Siregar ke Madura United, Herman Dzumafo ke Persela Lamongan, dan M. Ridwan ke Persib Bandung. Saya juga diminta untuk menggunakan pemain baru yang masih fresh untuk menggantikan pemain kawakan, seperti Supriyono, Bima Sakti, dan M Kamri," ucap Liestiadi.
Namun pencarian pemain-pemain baru tidak mudah dilakukan, karena sebagian besar pemain bagus yang siap pakai sudah bergabung ke klub lain.
Walhasil Liestiadi pun harus bersabar mendapatkan pemain sesuai dengan harapan.
"Kami memulai dari awal lagi dengan menyeleksi banyak pemain yang rata-rata dari Divisi Utama. Karena sulit memperoleh pemain dari LSI. Sejak awal latihan, saya menyeleksi 40 pemain. Sekarang tersisa 30 pemain. Saya akan terus mencari dan menyeleksi sampai mendapatkan 25 pemain terbaik yang bakal menjadi skuad permanen untuk ISC A nanti," tutur Liestiadi.
Liestiadi mengakui, timnya tergolong terlambat dalam melakukan persiapan dibanding tim lain.