Jamie Vardie Ikuti Jejak Bryan Robson
Ia menegaskan bahwa tak ada jaminan yang ia dapat untuk masuk skuat Inggris pada Piala Eropa 2016 mendatang.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Sulit menentukan siapakah pemain terbaik Inggris di laga persahabatan melawan Jerman di Stadion Olympia, Berlin, Minggu (27/3) dini hari. Jika berpatokan pada pemain yang mencetak gol, Harry Kane dan Jamie Vardy layak dipilih.
Kane misalnya, tak hanya mencetak gol pertama bagi Inggris, top scorer sementara Premier League itu juga memiliki pergerakan ciamik sepanjang pertandingan. Ia menunjukkan dirinya sebagai seorang pekerja keras, dan itu dibuktikan dengan golnya ke gawang Jerman.
Kane memburu bola yang lepas di dalam kotak penalti Jerman, dan melakukan turn over. Turn over tersebut bahkan mengingatkan pada gaya mendiang legenda asal Belanda, Johan Cruyff.
Dengan sedikit menggeser bola, Kane lantas menjebol gawang Manuel Neuer dengan tendangan keras. Tendangan yang cukup untuk meyakinkan Roy Hodgson siapa ujung tombak yang pantas jadi starter untuk Piala Eropa 2016 di Perancis.
Sementara Vardy lewat gol backheel kaki kanannya juga pantas menjadi pilihan yang membingungkan bagi Hodgson. Pergerakan dan intelejensianya dalam mencetak gol ke gawang Jerman, menunjukkan hal itu.
Keberadaan Kane dan Vardy ini bahkan bisa saja mengancam posisi penyerang utama sekaligus kapten yang tak dipanggil dalam jeda internasional ini karena cedera, Wayne Rooney.
Namun mengacu pada situs-situs berita Inggris, justru gelandang serang Tottenham Hotspur, Dele Alli yang dinilai sebagai pemain terbaik. Alli memang tak memberikan assist untuk tiga gol kemenangan Inggris, namun pergerakannya pantas disematkan poin sembilan.
Tak heran, jika di laga ini manajer Inggris, Roy Hodgson memberikan jersey nomor punggung 10 kepada pemuda berusia 19 tahun itu. Hodgson bahlan membandingkan mantan pemain MK Dons itu dengan mantan kapten timnas Inggris, Bryan Robson.
"Kalian baru saja menyebut Bryan Robson. Ya, saya ingin Delle dapat menjadi pemain seperti dia (Robson) di masa yang akan datang,” ungkap Hodgson.
"Delle masih berusia 19 tahun. Membandingkannya dengan Robson bisa jadi hal yang berbahaya. Dia baru saja mengawali kariernya, yang kami harap dapat berjalan lama. Namun kami menaruh kepercayaan padanya. Ia tidak akan ada di sini (Timnas Inggris) jika saya tidak mempercayainya,” ujar mantan manajer Liverpool tersebut.
Meskipun digadang-gadang akan menjadi pilihan utama di lini tengah Inggris, namun Alli ternyata tak mau jemawa. Ia menegaskan bahwa tak ada jaminan yang ia dapat untuk masuk skuat Inggris pada Piala Eropa 2016 mendatang.
"Setiap orang berjuang untuk tempat di skuat dan berada dalam tim," katanya. "Ini tak akan mudah, dan saya yakin pelatih akan memilih skuat yang bagus. Siapa pun yang mendapatkan tempat akan dihormati dan mendapatkan hak istimewa untuk berada di sana," ujarnya.