Demi Urus Anak, Shakira Selalu Atur jadwal Kerja
Shakira juga memaparkan bagaimana kesulitannya memprediksi sikap anaknya. Selama hamil, Shakira banyak membaca buku tentang merawat anak.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Memiliki dua anak membuat Shakira harus mengatur ulang jadwal kegiatannya sebagai penyanyi. Wanita berusia 39 tahun itu pernah menyatakan bahwa dirinya mulai mengevaluasi kegiatan apa yang menjadi prioritasnya.
“Saya tak lagi duduk di studio hingga pukul tiga dini hari. Sekarang saya punya keluarga di rumah dan mereka membutuhkan saya. Namun ketimbang ada perasaan memilih, memiliki anak sangat membantu mengatur ulang jadwal saya dan melakukan segalanya dengan suatu tujuan. Itu membuat hidup saya lebih disiplin dan terstruktur,” kata Shakira seperti dilansir Huffington Post.
Dalam wawancara tersebut, Shakira juga memaparkan bagaimana kesulitannya memprediksi sikap anaknya. Selama hamil, Shakira banyak membaca buku tentang merawat anak. Meski buku-buku yang dibacanya cukup informatif, Shakira menuturkan hal itu tak bisa dijadikan patokan untuk memprediksi bagaimana tingkah anaknya.
“Saya mungkin membaca setiap buku dan mengunduh setiap aplikasi kehamilan. Itu cukup informatif, saya senang membacanya. Saya pikir itu keuntungan dalam hal menginformasikan diri anda sendiri. Namun mencoba memprediksi bagaimana efektifnya terhadap anakmu nanti, itu seperti berkonsultasi tentang bola kristal. Tak ada jalan pintas. Pada akhirnya, saya belajar bagaimana menjadi orang tua. Saya pasti melakukan kesalahan, dan mungkin dalam banyak hal. Saya akan terus berusaha menjadi lebih baik,” paparnya.
Shakira tak hanya berbicara mengenai pengalamannya menjadi seorang ibu. Ia juga menjawab pertanyaan tantangan seorang ibu masa kini di era digital. Menurutnya mustahil mencegah perkembangan teknologi. Namun jika dimanfaatkan secara tepat, teknologi juga berguna untuk merangsang perkembangan anak.
“Saya tidak berpikir itu menghambat pertumbuhan dan ada banyak aplikasi edukatif yang berguna sebagai alat mengajar. Tapi kecanduan hal itu juga tidak bagus. Tak peduli bagaimana pun, anak tetap butuh berada di luar dan bermain dengan yang lain seperti anak-anak pada umumnya. Saya melihat teknologi seperti saya melihat televisi, semuanya tidak berlebihan,” ujarnya.