Inggris vs Belanda : Duet Maut Tiga Singa Ancam Posisi Rooney
Duka itu sirna ketika Harry Kane dan Jamie Vardy menunjukkan kualitas yang mampu menyaingi Rooney sebagai penyerang terbaik The Three Lions.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Harry Kane dan Jamie Vardy mengancam tempat Wayne Rooney sebagai starter tim nasional Inggris di Piala Eropa 2016. Kane dan Vardy bakal memperkuat ancaman itu ketika menghadapi tim nasional Belanda pada laga persahabatan di Wembley Stadium, Rabu (30/3) dini hari waktu Indonesia.
Tim nasional Inggris berduka ketika Wayne Rooney mengalami cedera lutut pada Februari silam. Duka itu sirna ketika Harry Kane dan Jamie Vardy menunjukkan kualitas yang mampu menyaingi Rooney sebagai penyerang terbaik The Three Lions.
Kane dan Vardy masing-masing mencetak satu gol ke gawang Jerman pada laga persahabatan akhir pekan lalu. Penampilan gemilang Kane dan Vardy tersebut membuat Roy Hodgson, pelatih tim nasional Inggris, tidak menjamin Rooney bakal mendapat posisi starter di Prancis.
“Ketika dia (Wayne Rooney) kembali dan bugar lagi, dia akan memberikan tekanan pada pemain-pemain ini. Seperti pemain-pemain ini memberikan tekanan hebat pada dia,” kata Hodgson dikutip oleh Soccerway.
Harry Kane dan Jamie Vardy juga membuktikan lebih tajam daripada Wayne Rooney di level klub. Musim ini Kane telah mencetak 24 gol dari 43 penampilan, sedangkan Vardy mencetak 19 gol dari 33 penampilan. Rooney hanya mencetak 14 gol dari 32 penampilan.
Harry Kane memiliki rasio gol yang tinggi sejak membela tim nasional Inggris mulai tahun lalu. Pemain Tottenham Hotspur tersebut telah mencetak empat gol dari sembilan penampian.
Jamie Vardy memberikan efek yang signifikan bagi The Three Lions sejak menjalani debutnya pada tahun lalu. Vardy telah mencetak satu gol dari lima penampilan. Penyerang Leicester City itu mencetak sebuah gol dan menyumbang sebuah assist pada dua penampilan terakhir bersama The Three Lions sebagai pemain pengganti.
“Saya ingin terus bekerja keras, demi tampil lebih bagus lagi seperti saat menghadapi Jerman, mencetak lebih banyak gol untuk Inggris karena mereka spesial,” ungkap Vardy dikutip oleh The Telegraph.
“Jika orang mulai mengenal gaya bermain saya, itu berarti saya harus berlatih lebih keras. Saya harus selalu berusaha menghancurkan lawan, semoga mereka berpikir saya tidak bisa melakukan itu,” imbuh Vardy.
Aroma persaingan di lini depan juga terendus di tim nasional Belanda. Klaas Jan Huntelaar, penyerang paling senior di De Oranje saat ini, harus bersaing dengan Luuk de Jong dan Bas Dost.
Danny Blind, pelatih tim nasional Belanda, punya kecenderungan merotasi pemain di posisi ujung tombak pada setiap pertandingan. Huntelaar mengungkapkan alasan dirinya tidak bermain pada pertandingan persahabatan melawan tim nasional Prancis beberapa hari lalu.
“Pelatih ingin melihat Luuk de Jong,” jelas Huntelaar di De Telegraaf.
Danny Blind memainkan Bas Dost sewaktu menghadapi Wales. Huntelaar seharusnya bermain saat melawan tim nasional Jerman. “Tapi pertandingan dibatalkan karena ancaman teroris,” ujar Huntelaar.
Klaas Jan Huntelaar punya rasio gol yang tinggi. Penyerang Schalke 04 itu rata-rata mencetak satu gol setiap 103 menit. Huntelaar berharap dia bermain saat menghadapi tim nasional inggris.
“Saya sudah berbicara kepada pelatih, namun kami tidak bisa memberitahu apapun hasil pembicaraan itu,” tutur eks Real Madrid dan AC Milan tersebut. (Tribunnews/deo)