Loyalitas Wes Morgan ke Leicester Tanpa Batas
Tantangan lebih berat ada di tiga pekan terakhir lantaran Leicester harus menghadapi Manchester United, Everton, dan Chelsea.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Satu dari tujuh laga tersisa dilewati Leicester City dengan manis. Tiga angka diraup setelah mengalahkan Southampton pada laga pekan ke-2 Premier League, Minggu (3/4).
Jika selama ini Jamie Vardy atau Riyad Mahrez yang kerap menjadi pahlawan bagi The Foxes, maka di laga kali ini pendukung Leicester harus memberi aplaus dan mengucapkan terima kasih pada Wes Morgan Tak hanya tampil solid menjaga lini pertahanan sepanjang pertandingan, Morgan juga mencetak gol kemenangan timnya pada menit ke-38.
Tak hanya menghasilkan tiga angka, gol Morgan juga memantapkan posisi Leicester di puncak klasemen Liga Inggris. Tim asuhan Claudio Ranieri itu kini memimpin dengan koleksi 69 poin, unggul tujuh angka dari Tottenham Hotspur, pesaing terdekat mereka yang terus menguntit di posisi kedua.
The Foxes tinggal butuh empat kemenangan lagi dari sisa enam laga, untuk memastikan gelar juara Premier League musim ini. Akhir pekan nanti Leicester akan tandang menghadapi Sunderland, dan berturut-turut menjamu West Ham United dan Swansea City.
Tantangan lebih berat ada di tiga pekan terakhir lantaran Leicester harus menghadapi Manchester United, Everton, dan Chelsea.
Karena itu Ranieri meminta agar Morgan dan kawan-kawannya tenang dan fokus. "Kami harus tetap tenang dan konsentrasi menghadapi pertandingan. Kami ingin tampil baik dari satu partai ke partai lain. Itu tugas yang harus dijalani," kata Ranieri.
Mengenai Morgan sendiri, Ranieri memuji kapten timnya itu sebagai pemain luar biasa. "Ia bermain sepanjang musim ini tanpa tergantikan. Bagi saya, Morgan sangat luar biasa untuk tim," lanjut Ranieri.
Ranieri sebenarnya bukan tipe pelatih yang suka menghamburkan kata-kata pujian jika tak dilandasi fakta juga data. Namun jika melihat performanya musim ini, Morgan memang layak dapat pujian.
Dari segi usia, Morgan sudah tak lagi muda. Ia lahir pada tahun 1984. Artinya, defender jangkung itu kini berusia 32 tahun. Dari segi penampilan, Morgan juga biasa-biasa saja.
Tak begitu mencolok, tapi juga tidak buruk. Namun bicara loyalitas dan totalitas, jangan ditanya lagi. Dia sudah membela The Foxes sejak 2012, setelah bertolak dari klub sebelumnya, Nottingham Forest.
Ketika Claudio Ranieri datang ke Stadion King Power pada 2015, pelatih asal Italia itupun tanpa keraguan menunjuk pemain Jamaika itu sebagai pemimpin tim. "Itu karena dia pemain yang luar biasa," puji Ranieri.
Morgan sendiri memuji gairah positif rekan-rekannya di laga kontra Southampton kemarin."Kami menyaksikan laga Tottenham kemarin, dan mereka bermain imbang, jadi kami tentu ingin menang untuk membuka peluang kami [meraih juara] tetap terbuka lebar," tutur Morgan dikutip BBC Sport.
"Kami memang sangat ingin menang hari ini dan berhasil. Cukup menyenangkan karena saya belum mencetak gol selama musim ini. Jadi luar biasa bisa membungkam kritik."