TRIBUNNEWS.COM, AMSTERDAM - Pemain sepak bola keturunan Indonesia yang bermain di Eropa memang banyak.

Selain pesepak bola putra, pesepak bola putri keturunan Indonesia juga banyak yang berkiprah di kompetisi profesional.

Dua di antaranya adalah Riana Nainggolan dan Carmen Manduapessy.

Carmen main untuk Ajax Amsterdam sedang Riana main untuk tim putri AS Roma, Res Roma.

Riana adalah saudari pemain AS Roma, Radja Nainggolan.

Kiprah dua bersaudara ini sempat mencuri perhatian media Belgia.

Bagaimana tidak, keduanya menorehkan sejarah di sepak bola Belgia sebagai pemain kembar pertama beda kelamin yang bisa main di timnas.

Sejarah itu terjadi ketika Riana dipanggil timnas putri Belgia, awal 2015 silam.

“Keluarga Nainggolan menorehkan keunikan dalam sejarah sepakbola Belgia,” demikian bunyi judul berita di portal berita sepakbola Voetbalnieuws.be ketika itu seperti dikutip dari sepakbolabelanda.

Berbeda dengan Riana yang relatif mulus di Roma, jalan lebih berliku dilalui Carmen untuk mencapai karier seperti sekarang.

Perempuan berusia 24 tahun ini pernah mendapatkan cedera lutut cukup parah saat membela FC Utrecht pada 2011-2012.

Ia hanya melakoni dua pertandingan bersama tim yang bermarkas di Stadion Sportpark Elinkwijk itu.

Cedera juga pernah menimpanya ketika sudah bermain di Ajax Amsterdam semusim kemudian. Ia merasa adaptasinya terganggu karena sempat mengalami cedera.

“Saya membutuhkan waktu adaptasi karena sempat mengalami cedera. Namun, saya merasa semakin lama semakin baik,” ujar Carmen seperti dikutip dari sepakbolanda.com.

Sampai 2014 lalu, Carmen juga bekerja di bagian adminstrasi suporter Ajax.

Kombinasi bekerja di Ajax dan menjadi pemain sepak bola memungkinkan Carmen bisa melakukan keduanya dengan baik.

Siang hari ke kantor dan sorenya latihan sepak bola.