TRIBUNNEWS.COM - Absennya Jamie Vardy dalam dua laga Leicester City ke depan dapat berdampak besar pada klub tersebut. Impian klub tersebut untuk meraih gelar Liga Inggris pertamanya bahkan dapat terancam gagal.

Analisis tersebut dikemukakan oleh mantan pemain timnas Inggris dan Arsenal, Martin Keown, kepada media Inggris, Daily Mail.

"Saya rasa ini akan berdampak besar, dan saya rasa itulah kenapa dia harusnya dipilih sebagai pemain terbaik tahun ini," ujar Keown.

Menurut Keown, Vardy telah memberikan perbedaan pada permainan The Foxes musim ini. Dirinya membandingkan pada sosok Harry Kane di Tottenham yang memiliki banyak pengganti.

"Jika kamu mengambil Kane dari Tottenham, saya rasa mereka akan tetap bisa mencari penggantinya."

"Saya tidak yakin jika kasus ini terjadi pada Vardy dan Leicester. Dia sangat integral pada cara mereka bermain. Dan tentunya Vardy sangat produktif, jadi ini sangat menyeramkan."

Vardy telah menerima tuduhan perbuatan tidak pantas dari FA. Akibatnya Vardy akan menerima hukuman tambahan larangan bermain dua laga.

Dirinya total akan absen pada dua laga Leicester ke depan. Akibatnya Vardy akan absen pada setengah perburuan gelar Liga Inggris yang dilakoni Leicester.

Pihak Leicester juga telah menerima tuduhan gagal mengontrol pemainnya dalam perbuatan tersebut. Vardy akan absen saat The Foxes menghadapi Swansea City dan Manchester United.

Vardy diusir wasit ketika klubnya bermain 2-2 lawan West Ham United, Minggu (17/4/2016). Pemain timnas Inggris ini marah besar sampai menunjuk-nunjuk wasit Jon Moss setelah dianggap diving.

Moss menghadiahinya kartu kuning kedua sehingga dia harus keluar dari lapangan pertandingan di menit 56. Saat itu, Leicester sedang memimpin 1-0 berkat gol penyerang itu.

Saat ini Leicester hanya unggul lima poin dari pesaing terdekatnya Tottenham Hotspur. Jika gagal meraih tiga poin pada dua laga selanjutnya, Leicester kemungkinan besar gagal juara Liga Inggris.