Richard Achmad Supriyanto: Sudah Saatnya Pemerintah dan PSSI Bersinergi
Richard mengimbau kepada seluruh pelaku sepak bola dalam negeri untuk menjadikan moment turnamen ISC sebagai saat mengakhiri konflik sepak bola bangsa
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sebentar lagi sepak bola di Tanah Air akan diramaikan dengan perhelatan turnamen jangka panjang Indonesia Soccer Championship A (ISC A) yang akan digelar pada 29 April 2016.
Ketua Umum Jakmania, Richard Achmad Supriyanto mengimbau kepada seluruh pelaku sepak bola dalam negeri untuk menjadikan moment turnamen itu sebagai saat mengakhiri konflik sepak bola bangsa.
"Digelarnya ISC A menjadi sinyal bahwa hanya persamaan visi yang dibutuhkan. Pemerintah dan penyelenggara memiliki persamaan visi untuk membangkitkan sepak bola nasional yang vakum. Harapannya setelah ini dilanjutkan dengan pembicaraan antara pemerintah dan PSSI untuk menyelesaikan konflik sepak bola kita," kata Richard kepada Harian Super Ball,kemarin.
Richard berujar, pola kesamaan visi ini seharusnya diaplikasikan pada pencarian solusi dari konflik.
"Kedua belah pihak antara pemerintah dan PSSI jangan terus mencari perbedaan, tetapi cari persamaan visi. Sudah saatnya pemerintah dan PSSI bersinergi dalam mencari jalan keluar dari konflik ini. Jangan lagi mengedepankan ego dan nafsu benar sendiri," ujar Richard.
Richard berucap, konflik sudah satu tahun lebih berjalan dan belum diketahui kapan berakhir. Padahal seluruh pelaku sepak bola dan masyarakat Indonesia mengharapkan normalisasi sepak bola bangsa.
"Konflik yang sudah berjalan setahun ini menunjukan hanya melalui sinergi antara pemerintah dan PSSI, sepak bola kita bisa kembali normal. Dukungan dari pemerintah memang diperlukan dan perbaikan tata kelola PSSI sudah saatnya dibenahi," ucap Richard.
Menurut Richard apapun jalan keluar yang akan dijalani harus didasari pada kesadaran bahwa konflik tidak boleh terus berlanjut.
"Kalau memang perlu dilakukan Kongres Luar Biasa (KLB), ya sudah lakukan saja. Kalau ada jalan lain selain KLB, ya segera laksanakan. Para voter dan anggota PSSI harus sadar. Pembicaraan dengan Presdien, Joko Widodo di Istana kemarin dibawa ke PSSI untuk ditentukan langkah penyelesaian konflik. Jangan seperti ini terus. Masak kita harus terus turnamen kapan kompetisinya. Sementara negara lain sudah melangkah lebih maju," terang Richard.
Jika KLB memang diperlukan segera dilaksanakan dan pemerintah dalam hal ini Menpora Imam Nahrawi harus segera mencabut sanksi terhadap PSSI.
Dengan begitu akan dilanjutkan dengan pencabutan sanksi dari FIFA.
"Jika konflik ini tetap terjadi, maka bisa dipastikan kita tidak bisa ikut AFF pada November 2016. Sebaiknya segera selesaikan sebelum FIFA menggelar kongres biasa pada Mei 2016. Pada kongres itu akan dibahas negara-negara anggota FIFA yang masih berstatus terkena sanksi. Jika dalam kongres tersebut sanksi untuk Indonesia tidak dicabut, maka Tim Garuda bakal absen di Piala AFF 2016. Oleh karena saya berharap sebelum kongres itu, konflik sudah harus selesai agar status kita diputihkan oleh FIFA dan Timnas bisa berlaga," jelas Richard.