Blitz Tarigan: Setelah Indonesia Socce Championship, Kompetisi Resmi
Blitz berujar, penyelenggaraan ISC membuat seluruh klub dari Liga Super Indonesia (LSI), Divisi Utama (DU), sampai Liga Nusantara bisa kembali aktif
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan asisten pelatih Persija Jakarta, Blitz Tarigan mengatakan, dirinya menyambut baik digelarnya turnamen jangka panjang Indonesia Soccer Championship (ISC).
Turnamen itu digelar oleh PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) sebagai pengganti kompetisi resmi yang vakum akibat konflik sepak bola yang tak kunjung selesai.
Namun harapannya setelah ISC selesai, kompetisi resmi benar-benar digelar. Agar seluruh kasta sepak bola di Tanah Air bisa kembali bergairah.
"Saya menyambut baik penyelenggaraan ISC. Dengan begitu seluruh klub bisa kembali bertanding dalam format liga. Meski tidak ada promosi dan degradasi dalam turnamen tersebut. Paling tidak seluruh pelaku sepak bola baik pemain dan pelatih bisa beraktifitas kembali," kata Blitz kepada Harian Super Ball,kemarin.
Blitz berujar, penyelenggaraan ISC membuat seluruh klub dari Liga Super Indonesia (LSI), Divisi Utama (DU), sampai Liga Nusantara bisa kembali aktif.
"Tetapi harapannya setelah ISC, jangan lagi menggelar turnamen. Saya berharap kompetisi resmi digelar, karena banyak klub yang belum tersentuh akibat vakumnya sepakbola kita. Turnamen-turnamen sebelumnya hanya diperuntukkan klub LSI dan DU. Bagaimana dengan Divisi I, Divisi II, dan Divisi III. Mereka juga berhak ikut dalam sebuah kompetisi," ujar Blitz.
Klub dari tiga kasta itu jumlahnya lumayan banyak. Namun sejak konflik bergulir, mereka tidak diberikan tempat untuk bertanding dalam sebuah turnamen atau kompetisi resmi.
Oleh karena itu, Blitz berharap seluruh pihak yang berwenang tidak melulu memikirkan klub kelas 'atas' saja. Klub tingkat bawah juga membutuhkan perhatian.
"Untuk membuat kompetisi resmi bisa berjalan lagi adalah dengan menyelesaikan konflik antara pemerintah dan PSSI. Akan lebih bagus lagi jika konflik selesai dan sanksi terhadap PSSI dicabut saat ISC diselenggarakan. Dengan demikian ISC bisa dirubah menjadi kompetisi resmi. Sehingga ada sistem promososi degradasi yang membuat seluruh peserta memiliki kesempatan naik jenjang dan bisa tampil di kompetisi internasional," terang Blitz.
Kalaupun ternyata konflik belum bisa diselesaikan tahun ini, Blitz mengimbau kepada pihak-pihak yang berseteru untuk segera duduk bersama guna mendapatkan solusi bagi nasib sepak bola bangsa ini.
"Pak Presiden Joko Widodo sudah memberikan izin penyelenggaraan ISC. Itu menandakan ada peluang positip bagi penyelesaian konflik sepakbola kita. Semoga saja perbaikan sepakbola kita tidak hanya pada tahap penyelenggaraan turnamen saja," ucap Blitz.
Blitz menuturkan, pemerintah dan PSSI harus memikirkan nasib Timnas yang benar-benar mati suri. Padahal Piala AFF 2016 akan segera dilaksanakan.
"Kalau konflik terus berlanjut dan turnamen yang menjadi andalan sepakbola kita, bagaimana mungkin Timnas kita bisa berlaga di pertandingan internasional. Maka, nasib Timnas juga harus menjadi prioritas utama yang perlu dipikirkan. Karena salah satu cara untuk mengangkat nama bangsa adalah melalui Timnas," tutur Blitz.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.