Eric Cantona Tak Bermaksud Hina Didier Deschamps
Cantona yang merupakan bekas pemain legenda Prancis dan Manchester United kini menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud menghina Deschamps
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Eric Cantona keder juga dengan ancaman tuntutan hukum yang diajukan pengacara Pelatih Timnas Perancis Didier Deschamps, terkait tuduhan diskrimasi ras yang diterapkannya dalam memilih pemain dalam skuad Le Bleus di ajang Piala Eropa 2016.
Deschamps tak memasukkan Karim Benzema (Real Madrid) dan Hatem Ben Arfa (Nice), padahal performa kedua pemain itu sangat baik musim ini.
Bekas pemain legenda Prancis dan Manchester United Cantona kini menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud menghina Deschamps.
Sebaliknya, Cantona ingin mengingatkan bahwa Prancis merupakan negeri yang memiliki keragaman ras dan seharusnya itu wajah Timnas Prancis juga mencerminkan hal itu.
"Pada periode penuh ketidakteraturan dan pemecahbelahan, saya berharap semua unsur Prancis terwakili dalam timnas. Bagi saya, sepak bola itu kendaraan luar biasa bagi integrasi dan dia bisa menjadi alat pemersatu bangsa. Akan tetapi, kesempatan itu hilang lantaran tidak terpilihnya Benzema dan Ben Arfa, dua pemain terbaik saat ini," ujar Cantona seperti dikutip Le Journal du Dimanche.
Keputusan itu, menurut pria yang kini berusia 50 tahun itu bukan cuma keliru dari aspek kepentingan olahraga, melainkan juga sebuah kegagalan untuk mengirim pesan tentang prinsip-prinsip penghargaan terhadap keberagaman yang dipegang teguh Prancis.
"Menjadi tuan rumah Piala Eropa merupakan kesempatan untuk mengirimkan pesan yang jelas bahwa Prancis menentang berbagai paham ekstrim dari segala jenisnya," ujar Cantona.
Deschamps memang tak memasukkan Benzema dalam skuad Prancis di Piala Eropa 2016. Hal itu terkait kasus pidana pemerasan terhadap rekan satu timnya di Prancis Mathieu Valbuena.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, SENIN (30/5/2016)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.