Jelang Albania vs Swiss: Atmosfer Bagus La Nati
Tim nasional Swiss memiliki modal yang tidak bagus jelang laga perdana penyisihan grup A melawan Albania di Stade Bollaert-Deleis
Penulis: Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, PERANCIS - Tim nasional Swiss memiliki modal yang tidak bagus jelang laga perdana penyisihan grup A melawan Albania di Stade Bollaert-Deleis, Lens, Sabtu (11/6). Meski sempat mengalami tiga kekalahan beruntun, atmosfer di pemusatan latihan skuat La Nati tetap bagus.
Hal ini dikatakan oleh Granit Xhaka, gelandang andalan Swiss, seperti dikutip oleh Uefa.com. Xhaka mengatakan atmosfer di skuat asuhan Vladimir Petkovic tetap bagus setelah menelan tiga kekalahan beruntun.
"Atmosfer di tim sangat bagus. Setelah menelan dua kekalahan beruntun melawan Bosnia-Herzegovina dan Republik Irlandia, kami bermain sangat bagus saat melawan Belgia. Sayangnya, kami kalah lagi," kata Xhaka.
La Nati mampu bangkit dari keterpurukan saat menghadapi Moldova di Stadio di Cornaredo, Lugano, Jumat (3/6) lalu. Swiss meraih kemenangan 2-1 atas Moldova.
"Penting untuk mendapatkan hasil positif. Atmosfer di tim sangat luar biasa dan saya harap, tentu saja, bakal tetap seperti itu," imbuh pemain yang musim depan akan membela Arsenal.
Di grup A, Swiss tergabung dengan Prancis, Albania, dan Rumania. Granit Xhaka menilai Prancis adalah favorit untuk menjuarai grup, namun dia enggan memandang remeh Albania dan Rumania. Di mata Xhaka, Albania dan Rumania menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak tahun lalu.
"Albania pertama kali ikut serta, sedangkan Rumania memiliki pertahanan yang sangat bagus dan tidak kalah selama beberapa tahun. Ini grup yang menarik," ujar mantan kapten Borussia Monchengladbach tersebut.
Granit Xhaka menuturkan prioritas pertama Swiss di babak penyisihan grup adalah lolos ke babak selanjutnya. Menurut Xhaka, La Nati saat ini memiliki skuat yang mumpuni dan dengan kualitas seperti itu bisa melangkah hingga ke babak perempat final.
Ambisi itu bakal berbenturan dengan ambisi Albania untuk membuat kejutan di Prancis. Shkelzen Gashi, penyerang Albania, mengatakan saat ini Kuq e Zinjtë, julukan tim nasional Albania, memiliki generasi pemain yang bermain di Italia, Jerman, dan Swiss, selain pemain-pemain yang merumput di liga domestik.
"Ini bakal sulit, namun kami mampu menghadirkan sebuah kejutan. Kami akan menghadapi turnamen dengan tujuan bersenang-senang karena ini adalah penampilan pertama Albania di turnamen besar, namun kami juga ingin meraih sesuatu," kata Gashi kepada World Soccer. (Tribunnews/deo)