Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Prancis vs Rumania Akan Dipimpin Wasit Kontroversial

Kassai sudah menjadi wasit FIFA sejak 2003. Sebelum bertugas di Piala Eropa 2016, ia juga pernah menjadi pengadil di Olimpiade Beijing 2008.

Editor: Ravianto
zoom-in Prancis vs Rumania Akan Dipimpin Wasit Kontroversial
reuters/dailymail
Para pemain Villarreal mengejar wasit Victor Kassai yang akan memberi kartu kuning pada Victor Ruiz. 

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Wasit asal Hungaria, Viktor Kassai ditunjuk sebagai pengadil di laga pembuka Piala Eropa 2016 antara Prancis kontra Rumania. UEFA mengumumkan penunjukan Kassai itu melalui situs resminya, Selasa (7/6).

Kassai sudah menjadi wasit FIFA sejak 2003. Sebelum bertugas diPiala Eropa 2016, ia juga pernah menjadi pengadil di Olimpiade Beijing 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012.

Di Piala Eropa 2012, Kassai dipercaya menjadi wasit di dua pertandingan, yakni laga antara Italia melawan Spanyol, dan pertandingan Inggris kontra Ukraina.

Dalam dua pertandingan tersebut, Kassai mengeluarkan 12 kartu kuning. Rinciannya, tujuh kartu kuning untuk laga Italia versus Spanyol, dan lima kartu kuning dikeluarkannya saat Inggris menjinakkan Ukraina 1-0.

Satu pertandingan besar yang pernah dipimpin Kassai adalah final Liga Champions 2011 antara Barcelona dan Manchester United di Stadion Wembley. Di final Liga Champions 2016 yang mempertemukan Real Madrid dan Atletico Madrid di San Siro, wasit yang kini berusia 40 tahun itu bertugas sebagai ofisial keempat.

Dari sederet pertandingan yang pernah dipimpinnya, satu pertandingan yang mungkin tidak akan dilupakan Kassai adalah laga antara Inggris melawan Ukraina.

Di pertandingan penyisihan grup Piala Eropa 2012 itu, Kassai membuat satu keputusan kontroversial, yakni menganulir gol pemain Ukraina, Marko Devic.

BERITA TERKAIT

Kassai tak mengesahkan gol itu karena menganggap bola belum melewati garis. Keputusan Kassai itu didasarkan pada keyakinannya bahwa bola berhasil dibuang oleh John Terry sebelum melewati garis.

Nyatanya dari tayangan ulang televisi, terlihat jika bola sontekan Devic sudah 100 persen melewati garis gawang.

Kontroversi itu kemudian memunculkan dorongan agar UEFA segera menggunakan teknologi garis gawang dan tidak lagi memakai dua asisten wasit tambahan di belakang gawang.

“Teknologi garis gawang adalah suatu keharusan di pertandingan Inggris versus Ukraina,” kata Sepp Blatter yang saat itu masih menjadi Presiden FIFA.(dodi esvandi)

Sumber: SuperBall.id
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas