Austria vs Hungaria: Rivalitas Satu Abad
Namun, dengan hanya Portugal sebagai satu-satunya tim yang dianggap favorit di Grup F, Austria dan Hungaria, juga Islandia, punya kans yang sama kuat
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Austria dan Hungaria bakal membuka babak penyisihan Grup F Piala Eropa 2016, di Stade de Bordeaux, Selasa (14/6) malam WIB.
Dua negara bertetangga itu sama-sama bukan negara kuat dalam sepak bola, yang otomatis tidak masuk dalam kelompok favorit calon juara Piala Eropa edisi kali ini.
Namun, dengan hanya Portugal sebagai satu-satunya tim yang dianggap favorit di Grup F, Austria dan Hungaria, juga Islandia, punya kans yang sama kuat untuk lolos fase grup untuk menjadi runner up. Itu jika skenario besar bahwa Portugal bakal mudah menjadi juara grup, benar-benar terwujud.
Meski sama-sama tim lemah, Austria lebih diunggulkan ketimbang Hungaria. Alasannya, Das Team, julukan Tim Nasional Austria, lebih punya banyak pemain bintang yang merumput di liga-liga elite Eropa.
Nyaris di segala lini, tim asuhan Marcel Koller memiliki bintang. Di lini belakang, ada Christian Fuchs yang menjadi juara Liga Primer Inggris bersama Leicester City; bek muda incaran deretan klub besar Eropa, Aleksandar Dragovic, hingga senior dengan pengalaman segudang, Sebastian Prodl.
Di lini tengah ada David Alaba, bintang Bayern Muenchen. Ada pula gelandang berkelas seperti Martin Harnik dan Zlatko Junuzovic.
Di pos depan, ada 'Ibrahimovic dari Austria', yakni Marko Arnautovic. Bintang Stoke City ini berperan krusial pada performa gemilang Austria sepanjang fase kualifikasi. Plus, bomber tajam FC Basel, Marc Janko, yang menjadi top skor tim di kualifikasi.
Maka, tak berlebihan bila timnas saat ini disebut-sebut sebagai generasi emas Austria.
"Para pemain selalu ingin melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Sebagai sebuah tim, mulai dari pertandingan pertama dan selama kami di sini, kami berniat bermain dengan semangat yang sama, dan kami akan melihat seberapa jauh kami bisa pergi. Saya tentu berharap bisa bertahan di turnamen ini selama mungkin," kata Arnautovic kepada UEFA.com
Kondisi berbeda dialami kubu lawan. Hungaria baru kembali berlaga di putaran final Piala Eropa, setelah 40 tahun absen.
Semua pemain Hungaria yang dibawa ke Prancis kali ini tak pernah sekali pun menikmati kejayaan negaranya di bidang sepak bola. Bahkan, mereka belum lahir ketika Hungaria terakhir kali berlaga di Piala Eropa dan mencapai semifinal.
Namun, generasi baru ini telah membuktikan bahwa Mighty Magyars, julukan Timnas Hungaria, pantas melangkah ke putaran final.
Perjalanan Hungaria mendapatkan tiket ke Prancis tidaklah mudah. Mereka berada satu grup dengan Irlandia Utara, Rumania, Finlandia, dan Yunani.
Balazs Dzsudzsak dan kawan-kawan sebenarnya gagal mendapatkan tiket lolos otomatis, tapi dengan duduk di peringkat ketiga Grup F, mereka berhak melakoni playoff.