TRIBUNNEWS.COM - Dibayang-bayangi ancaman sangksi dari UEFA, Rusia mempertaruhkan segala hal untuk memetik tiga poin saat bertemu dengan Slovakia.

Laga kedua di grup B Euro 2016, Rusia kontra Slovakia digelar di Stadion Pierre-Mauroy, Lille, Rabu (15/6/2016

Rusia harus menang untuk membuka peluang lolos ke babak 16 besar setelah di laga pertama bermain imbang 1-1 versus Inggris.

Di luar lapangan, hooligan Rusia juga harus menjaga diri agar tidak bentrok dengan suporter lain.

Menurut UEFA, Rusia langsung didiskualifikasi dari turnamen empat tahunan itu jika membuat onar lagi.

Sebelumnya, suporter Rusia yang tergabung dalam kelompok ultra-violent dan ultra-rapid bentrok dengan hooligan Inggris serta suporter Prancis yang mengakibatkan belasan orang terluka.

Pelatih Timnas Rusia Leonid Slutsky mendapat kabar bagus dengan kembalinya gelandang Denis Glushakov, sehingga tim berjuluk Beruang Merah bisa turun full team.

Striker Rusia Artem Dzyuba berharap timnya mampu menunjukkan karakter menyerang yang selama ini mereka miliki.

"Saat melawan Inggris, lini pertahanan kami bagus. Tapi mestinya, semua lini bisa membantu serangan. Di laga pertama, banyak bola yang dibuang ke luar lapangan, tapi laga pertama memang selalu sulit," kata Dzyuba.

"Jika kami bisa meningkatkan 20-30 persen serangan, saya pikir kami bisa menuai hasil postif. Kami harus mengkreasi serangan sebanyak mungkin," imbuhnya.

Sementara itu, Slovakia juga membutuhkan kemenangan jika tidak ingin menjadi tim pertama dari Grup B yang pulang kampung.

Di laga pembuka Slovakia kalah 1-2 dari Wales. Catatan statistik menunjukkan Martin Skrtel dkk tidak pernah menelan dua kekalahan beruntun sejak Oktober 2013.

Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Rabu (15/6/2016)