Garbine Muguruza Kecewa Spanyol Tersingkir dari Euro 2016
Muguruza tampil mengenakan jersey Timnas Spanyol. Ia berharap tim idolanya bisa lolos ke perempat final, namun sayang keinginan itu tak kesampaian
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Tersingkirnya Spanyol dari pentas Euro 2016 membuat pendukungnya sedih, salah satunya Garbine Muguruza.
Petenis cantik asal Spanyol kelahiran Venezuela itu merupakan pendukung setia tim Matador.
Gerard Pique dan kawan-kawan harus angkat koper setelah ditaklukkan Italia 2-0 pada babak 16 besar, Senin (27/6/2016) malam WIB.
Padahal sebelum bertandingan, Spanyol mendapat dukungan penuh dari Muguruza.
Dalam sebuah wawancara di sebuah televisi di London, seperti dilansir Daily Mail, petenis peringkat kedua dunia itu tampil mengenakan jersey Timnas Spanyol.
Ia berharap tim idolanya bisa lolos ke perempat final, namun sayang keinginan itu tak kesampaian.
"Orang-orang di Spanyol amat menyukai sepak bola. Jika Anda hidup di sana dan tak menyukai sepak bola, akan mati karena tidak memiliki percakapan dengan orang lain," ujar Muguruza.
Menyinggung pemain yang menjadi idolanya, juara Prancis Terbuka 2016 itu menyebut bek Timnas Spanyol dan Real Madrid, Sergio Ramos, serta Andres Iniesta. Kedua pemain itu menurutnya mampu membuat perubahan di dalam tim.
"Saya suka Sergio Ramos, saya juga suka Iniesta. Keduanya pemain yang mampu membuat perubahan besar di dalam tim," kata dara kelahiran 8 Oktober 1993 di Caracas, Venezuela, itu.
Namun sayang, saat itu Muguruza tak bisa hadir di stadion lantaran dirinya harus mempersiapkan diri di ajang Wimbledon. "Saya hanya akan menonton pertandingan melalui layar televisi," ujarnya.
Lahir di Venezuela, tapi Muguruza memiliki kewarganegaraan Spanyol. Namanya mencuat setelah meraih runner-up Wimbledon 2014 dan juara Prancis Terbuka 2016 usai mengalahkan Serena Williams.
Berada di London, Muguruza demi mempersiapkan Wimbledon pertamanya sejak memenangi grand slam. Ia juga salah satu favorit memenangi turnamen.
Muguruza ingin menyamai prestasi mantan petenis wanita Steffi Graf pada 1996. Saat itu, petenis asal Jerman itu meraih gelar juara di Roland Garros dan Wimbledon.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Kamis (30/6/2016)