Renato Sanches Laksanakan Perintah Fernando Santos Tanpa Cacat
Bagi Sanches yang masih berusia 18 tahun, tidak mudah untuk menjadi algojo penalti dalam fase knock out, apalagi di level internasional
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Renato Sanches dengan tenang mengambil bola dan meletakkannya ke titik putih.
Sama sekali tidak terlihat keraguan di wajah gelandang Portugal itu.
Sejurus kemudian, dia menundukkan kiper Timnas Polandia Lukasz Fabianski dalam drama adu penalti di stadion Velodrome, Marseille kemarin.
Untuk pemain yang masih berusia 18 tahun 317 hari, tidak mudah untuk menjadi algojo penalti dalam fase knock out, apalagi di level internasional.
Namun Sanches menjawab perintah Pelatih Timnas Portugal Fernando Santos tanpa cacat. Portugal pun menang 5-3 dalam drama adu penalti melawan Polandia di babak perempat final Euro 2016. Sanches menjadi bintangnya, bukan Cristiano Ronaldo.
Sebelumnya gelandang Bayern Muenchen itu membuat gol cantik di menit ke-33 untuk menyamakan kedudukan, 1-1. Portugal tertinggal oleh gol striker Polandia Robert Lewandowski di menit kedua.
Gol itu membuat Sanches, eks pemain Benfica, tercatat sebagai pencetak gol termuda di fase gugur Euro.
Sepanjang sejarah Euro, pemain termuda yang membuat gol adalah Johan Vonlanthen.
Striker Swiss itu mencetak gol di usia 18 tahun 141 hari saat timnya kalah 1-3 dari Prancis di Euro 2004. Namun, gol tersebut lahir di babak penyisihan grup.
"Pelatih yang menentukan. Ronaldo eksekutor pertama dan saya kedua. Saya percaya diri mendapat tugas itu. Pikiran saya hanya mencetak gol. Saya melakukan apa yang harus saya lakukan, menentukan sudut sasaran, dan menempatkan bola di sudut itu," kata Sanches.
Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Sabtu (2/7/2016)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.