Jumpa Pers Antonio Conte Dipenuhi Cucuran Air Mata
Bahkan Carlo Tavecchio, Presiden Federasi Sepak bola Itaia (FIGC) juga menangis saat jumpa pers terakhir Timnas Italia
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Antonio Conte tak bisa menahan air matanya, saat menghadapi wartawan dalam jumpa pers terakhir Timnas Italia di Euro 2016, Minggu (3/7/2016) pagi waktu Montpellier, Prancis.
Bahkan Carlo Tavecchio, Presiden Federasi Sepak bola Itaia (FIGC) juga menangis.
"Hari ini ternyata lebih buruk dari kemarin," kata Conte mengawali jumpa persnya dengan suara bergetar. Air matanya mulai bercucuran, sehingga dia berdiam dulu selama beberapa saat.
"Saya ternyata lebih emosional sehari setelah kalah," katanya melanjutkan pembicaraan yang terputus.
Mantan pelatih Juventus ini mengaku, dia sedih tapi juga bangga. Sedihnya sudah jelas karena kekalahan dari Jerman, ditambah dia harus berpisah dari skuad Azzurri yang berlaga di Prancis ini.
Sedangkan rasa bangga muncul karena Azzurri berhasil memperoleh kembali rasa hormat dari dunia sepak bola. Maklum, sebelum Euro 2016 dimulai, Italia sempat dipandang sebelah mata oleh banyak pihak.
"Kalian tahu kan, ini adalah hari perpisahan dengan tim. Saya merasa bangga bisa melatih mereka. Mereka memberikan semua yang saya butuhkan," ujar Conte memuji para pemainnya.
Dia juga berterima kasih kepada semua orang yang membantu skuad Azzurri selama di Prancis ini, mulai dari juru masak, pegawai logistik, sampai tukang angkat barang-barang. "Kalian membuat kami merasa di rumah sendiri," katanya.
Dalam jumpa pers itu Conte juga berterima kasih kepada FIGC, terutama sang presidennya, Carlo Tavecchio.
"Tanpa kepercayaan mereka, saya tak mungkin merasakan pengalaman berharga ini. Ini bukan perpisahan, karena kita pasti akan berjumpa lagi," ujarnya.
Conte juga mendoakan skuad Italia akan lebih berkembang di tangan Giampiero Ventura, dan membawa Si Biru semakin dihormati di seluruh dunia.
Mendengar kata-kata Conte, Tavecchio tak dapat menahan air matanya. Bagi Tavecchio, Conte berhasil membangun kembali sepak bola Italia, setelah mereka mengalami luluh-lantak di Mangaratiba, Brasil pada tahun 2014.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Senin (4/6/2016)