Prancis Kalah Mungkin Karena Lelah
Les Bleus hanya punya waktu tiga hari istirahat setelah laga babak semifinal melawan Jerman, sehingga dugaan kelelahan mencuat
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan Timnas Prancis di laga final Euro 2016 memang menyedihkan hampir seluruh masyarakat Prancis.
Berbagai analisa bermunculan soal laga itu, salah satunya mengenai kemungkinan Les Bleus kelelahan.
Les Bleus hanya punya waktu tiga hari istirahat setelah laga babak semifinal melawan Jerman, sehingga dugaan skuad Ayam Jantan kelelahan mencuat lagi setelah kekalahan dari Portugal.
Personel skuad Prancis pun terpecah pendapatnya mengenai masalah ini.
"Mungkin masalah kelelahan ini memang cukup berperan dalam menentukan hasil akhir pertandingan ini, dan efeknya adalah kami kurang klinikal. Padahal, kami sudah berupaya keras untuk mencetak gol," kata Dimitri Payet, sebagaimana dilansir L'Equipe.
Kapten Timnas Prancis, Hugo Lloris, juga menyinggung soal ini dalam jumpa pers.
"Kami kurang bugar untuk bermain sampai babak tambahan waktu. Jika saja kami punya waktu istirahat satu hari lagi, hasilnya mungkin berbeda," ujar kiper Tottenham Hotspur itu.
Pendapatnya itu dibenarkan oleh Blaise Matuidi, yang juga mengatakan bahwa Portugal mempunyai satu hari istirahat lebih banyak, sehingga permainan mereka stabil.
Didier Deschamps, Pelatih Prancis, juga memikirkan masalah ini sebagai salah satu faktor kekalahan Prancis.
"Kami harus membayar cukup mahal jika kelelahan memang menjadi salah satu penyebab kekalahan ini. Kami mengeluarkan energi sangat besar untuk pertandingan tiga hari sebelumnya. Akibatnya, kami kurang bugar dan kurang tenang di depan gawang," ujar Deschamps.
Uniknya, pada tiga hari sebelumnya Deschamps berusaha tidak mengindahkan soal istirahat timnya yang hanya tiga hari itu.
Dia mengatakan sudah memikirkan pula hal itu, namun jika dia mengungkapkannya sebelum pertandingan akan dianggap mencari-cari alasan.
Untuk mendukung dugaannya itu, Deschamps mengambil Payet sebagai contoh.
"Performanya menurun di akhir-akhir turnamen, padahal awalnya dia sangat kuat. Tampaknya dia memang tidak terbiasa dengan kompetisi yang ketat seperti ini, di mana pertandingan berlangsung setiap 3-4 hari. Dia tidak mengalami itu di West Ham, dan terkuras tenaganya," ujar Deschamps.
Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Selasa (12/7/2016)