Juan Jesus Target Raih Gelar untuk AS Roma
Juan Jesus yang berasal dari Brasil itu diboyong Roma dari Inter Milan dengan status pinjaman. Ia ingin memberikan yang terbaik untuk AS Roma
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Juan Jesus resmi berseragam AS Roma, ia pun bertekad membawa i Lupi meraih prestasi dimulai Scudetto hingga Liga Champions.
Pemain asal Brasil itu diboyong Roma dari Inter Milan dengan status pinjaman.
Bek berusia 25 tahun ini menuntaskan transfernya dengan status pinjaman dari Inter Milan ke i Lupi (Serigala) dengan mahar 2 juta euro (Rp 29 miliar). Di dalamnya mengandung opsi membelinya secara permanen senilai 8 juta euro.
Dikutip dari Fourfourtwo, sang pemain ingin memberikan yang terbaik bagi AS Roma.
"Saya berterima kasih kepada Roma, telah memberi kesempatan dan saya harus membuktikan setiap hari kenapa saya bisa datang ke sini," ujar Juan Jesus dalam konferensi pers.
Target awal adalah pra kualifikasi Liga Champions. Ia pun menginformasikan kepada Pelatih AS Roma, Luciano Spalleti, tentang posisi favoritnya, yakni bek kiri.
"Saya harus membantu tim ini meraih target-targetnya, dimulai dari play-off Liga Champions. Luciano Spalletti bertanya kepada saya, apa posisi favorit saya dan saya katakan, bek kiri, tapi saya bermain dengan banyak peran," ujar Juan Jesus.
"Musim terbaik saya bersama Inter dalam pola tiga bek. Secara umum, lebih senang dengan pola empat bek. Saya butuh peningkatan dalam menjaga lini belakang, tapi Spalletti membantu saya dengan sangat baik," tambahnnya.
Menyinggung gelar scudetto, Juan Jesus meyakini mampu membantu Roma dengan tampil terbaikd i musim depan.
"Kami dapat meraih gelar Scudetto. Kami adalah tim yang bagus dan jika kami bersatu, kami dapat melaju jauh." ujar Juan Jesus.
I Giallorossi, julukan lain AS Roma, sebenarnya telah lama menginginkan jasa sang pemain, namun baru kali ini terwujud. Bagi Juan, prestasi Giallorossi cemerlang ditambah kurangnya peluang tampil di Inter menjadi pertimbangan.
"Bermain untuk Inter tak mudah, tim seringkali tak bermain dengan baik. Di Stadio Giuseppe Meazza, ada banyak tekanan ketika sesuatu berjalan salah dan mereka selalu mencari seseorang untuk disalahkan," ujar Juan.
Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, RABU (20/7/2016)