TRIBUNNEWS.COM - Bermain di depan pendukung sendiri, dan diperkuat sejumlah pemain kelas dunia, Brasil pun memburu medali emas dari cabang sepak bola Olimpiade, hal yang belum pernah mereka raih selama ini.

Tak main-main, untuk mewujudkan ambisi tersebut, mereka memasukan penyerang andalannya, Neymar dalam daftar 23 pemain.

Bomber asal Barcelona ini bahkan dikorbankan tak masuk dalam skuat tim Samba yang berlaga di ajang Copa America lalu, agar bisa tampil di Olimpiade.

Hasilnya, di ajang Copa yang digelar di Amerika Serikat itu, tim Brasil disingkirkan oleh Peru yang berujung pada pemecatan pelatih Carlos Dunga. Ongkos yang sungguh sangat mahal!

Dunga juga dipecat dari jabatan sebagai pelatih tim Olimpiade, yang kini dipegang oleh Rogerio Micale.

Ini kali ketiga berturut-turut tim Selecao membawa pemain bintang di ajang Olimpiade. Dua usaha sebelumnya berakhir gagal.

Olimpiade 2008 di Tiongkok, juara dunia lima kali ini menyertakan Ronaldinho yang sedang moncer-moncernya, tapi langkah mereka kandas di semifinal di tangan Argentina.

Olimpiade 2012 di Inggris, Neymar memimpin misi memburu emas, Mereka jadi tim terfavorit. Siapa sangka di babak final tim Selecao tumbang di tangan Meksiko.

Total, sepanjang ajang Olimpiade, Brasil hanya memenangi tiga medali perak, dan dua medali perunggu.

Harapan untuk meraih medali emas pertama dari cabang sepak bola ini pun membuncah sekarang. Harapan berlebihan yang jika tak dikelola dengan baik justru akan berbalik menjadi tekanan.

Jangan lupa, dua tahun lalu, Brasil pun jadi korban tekanan saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Digadang-gadang sebagai calon juara, mereka justru dipermalukan Jerman dengan skor mencolok 1-7 di semifinal.

Tim Samba U23 akan mengawali perburuan medali emas mereka dengan menjamu Afrika Selatan U23 di Stadion Estadio Nacional, Brasilia, Jumat (5/8) dini hari, sehari sebelum pembukaan Olimpiade digelar di Rio de Janeiro. Peraih tiga kali medali perak Olimpiade, Denmark, dan Irak juga berada di grup A bersama tuan rumah.

Di ajang Olimpiade ini, setiap tim diperbolehkan menyelipkan tiga pemain yang usianya berada di atas 23 tahun.

Di lini depan, Neymar akan ditopang oleh striker Santos yang disebut-sebut sebagai bocah ajaib, Gabriel Barbosa, dan penyerang bertalenta Palmeiras, Gabriel Jesus. Keduanya disebut-sebut sebagai target utama sejumlah klub elite Eropa musim ini.

Trisula maut ini membuktikan ketajamannya saat uji melindas Jepang 2-0 dalam uji coba terdahulu. Barbosa yang punya julukan "Gabigol" mencetak gol indah lewat aksi solo dari sayap kiri. Gol kedua lahir dari Gabriel Jesus dengan tendangan keras dari luar kotak penalti. Neymar lebih berperan sebagai pembuka ruang, dan pengumpan untuk dua yuniornya.

Catatan penting harus diberikan untuk aksi Barbosa yang memang menawan. Dari enam laga untuk Brasil U23 ini, ia sudah menyumbangkan tujuh gol. Performa yang membuat bek lawan jadi ngeri.

Bek Paris Saint Germain, Marquinhos, serta rekan Neymar di Barcelona, Rafinha juga masuk dalam skuat yang akan berlaga di Olimpiade ini.

Tim Afsel U23 yang jadi lawan Brasil, tampil tak terlalu meyakinkan dalam sejumlah uji coba. Akhir Maret lalu mereka disikat Brasil U23 1-3, setelahnya digulung Jepang 1-4 dalam uji coba di Matsumoto. Tak pelak, melawan tim Bafana-bafana U23 ini menjadi semacam pemanasan sempurna bagi Neymar dkk.