Shaqiri Puas dengan Debutnya Bersama Stoke City
Soal tendangan bebasnya yang berbuah gol cantik, Shaqiri mengaku sudah memprediksi pergerakan sang kiper Middlesbrough, Victor Valdes.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Gelandang Stoke City Xherdan Shaqiri mengaku senang bisa mencetak gol bagi timnya, pada laga pembuka musim Liga Primer Inggris.
"Saya senang membantu tim saya meraih poin yang penting di pertandingan pertama. Tentu saja kami ingin memenangkan setiap laga, tapi hari ini dengan hasil imbang, juga merupakan awal yang bagus, dan kami bisa terus berjuang di pertandingan selanjutnya," ujar gelandang berumur 24 tahun itu, seperti dikutip Tribun dari laman YouTube Stoke City.
Soal tendangan bebasnya yang berbuah gol cantik, Shaqiri mengaku sudah memprediksi pergerakan sang kiper Middlesbrough, Victor Valdes.
Bukan kali ini saja bintang asal Swiss itu mencetak gol cantik. Kala membela negaranya melawan Polandia di babak 16 besar Piala Eropa 2016, ia juga melakukan hal serupa.
Menerima bola liar di luar kotak penalti pada menit ke-82, Shaqiri melepaskan tendangan akrobatik yang menghunjam deras ke pojok bawah kanan gawang Lukasz Fabianski, dan membuat kedudukan menjadi imbang 1-1.
Gol Shaqiri kala itu mengakhiri catatan cleansheet Polandia selama perhelatan Piala Eropa 2016. Sebelum gol Shaqiri, Lukasz Fabianski sukses menahan gempuran-gempuran Swiss.
Aksi akrobatik Shaqiri saat itu juga merupakan gol tendangan gunting kedua sepanjang sejarah Piala Eropa. Pemain pertama yang mencetak gol seperti Shaqiri adalah Antonio Conte ke gawang Turki, pada Piala Eropa 2000 silam.
Sayang, gol Shaqiri ketika itu gagal menjadi gol terbaik di Piala Eropa 2016. Pemenangnya adalah Zoltan Gera, yang mencetak gol spektakuler ke gawang Portugal, saat Hungaria menahan imbang Portugal dengan skor 3-3 di fase Grup F.
Mengontrol bola dengan dada, Gera langsung meneruskannya dengan sepakan kaki kiri dari luar kotak penalti, yang tak mampu dibendung Rui Patricio.
Dari hasil voting yang dilakukan di laman UEFA, gol Gera meraih 32 persen suara, disusul gol Cristiano Ronaldo kala melawan Wales dengan 24 persen suara. Sedangkan gol Shaqiri hanya menempati posisi tiga dengan perolehan suara 23 persen.
"Ada yang lebih baik dari sekadar hasil voting. Saya tidak kecewa gol saya tak terpilih. Semua orang tahu gol saya yang paling indah. Mungkin dia menang karena semua orang Hungaria ikut memilihnya," ucap Shaqiri kala itu.