TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres Pemilihan 15 pengurus PSSI 2016-2020 baru akan dilaksanakan dua bulan dari sekarang.

Waktu dan tempatnya sudah dipastikan, yakni 17 Oktober untuk tanggalnya, dan Makassar, tempat pelaksanaannya.

Namun, sampai saat ini baru tanggal penyelenggaraan yang sudah disetujui oleh seluruh peserta, terutama voters atau pemilik suara di Kongres Pemilihan (KP) PSSI tersebut.

Mayoritas pemilik suara KP PSSI yang lebih dikenal sebagai 'Kelompok 85' ternyata masih menolak penyelenggaraan KP di Makassar. Sebagaimana disampaikan dua diantara aktivis 'Kelompok 85' yakni Yoyok Sukawi dan Daconi, KP sebaiknya digelar di Jakarta saja.

"Di Jakarta KP bisa dijamin lancar, aman, nyaman, seperti Kongres Luar Biasa di Hotel Mercure Ancol tempo hari," ujar Daconi, CEO PT Kabau Sirah--pemilik klub Semen Padang.

"Jakarta lebih mudah dijangkau dari semua daerah dibanding Makassar, sehingga lebih efektif dan efisien," kata Yoyok Sukawi, CEO PSISS Semarang.

Seperti pernah disampaikan sebelumnya, ‎ Yoyok dan mayoritas anggota 'Kelompok 85' mencurigai adanya pertimbangan tertentu untuk meloloskan Makassar sebagai tuan rumah.

Yakni, dalam upaya memuluskan pencalonan Erwin Aksa sebagai calon Ketua Umum PSSI 2016-2010.

Erwin tinggal di Makassar, pemilik dari Grup Bosowa.

"Penunjukkan Makassar itu sepertinya belum disepakati mayoritas voters," kata Yoyok.

Di sisi lain, di 'Kelompok 85' sendiri ada dinamika terkait dengan adanya sebagian voters yang menyebut-nyebut Makassar tetap bisa dijadikan alternatif tempat penyelenggaraan KP PSSI tersebut.

Hal itu juga tercermin dari adanya 'permintaan' dari Sumirlan, wakil dari PSM, yang meminta dukungan dari pemilik suara lainnya agar KP digelar di Makassar.

Bahkan, seperti diceritakan sumber di 'Kelompok 85', Sumirlan mengisyaratkan sudah mengirim surat ke PSSI untuk mengundang pemilik suara di KP ke Makassar.

"Sepertinya bisa diindikasikan sebagai pertemuan pra kongres, meski dalam balutan silaturahmi," kata sebuah sumber di 'Kelompok 85'.

Menariknya, dari komunikasi antara Sumirlan dengan anggota 'Kelompok 85' lainnya disebutkan pula jika pihaknya siap memberikan fasilitas transportasi dan akomodasi untuk voters yang mendukung Makassar sebagai tempat KP.

"Soal penyediaan transportasi dan akomodasi itu juga disebutkan Sumirlan dituliskan dalam suratnya ke PSSI," kata sumber tadi.

Sesuai ketentuan, KP diselenggarakan oleh PSSI, yang juga menyediakan seluruh perangkat pendukungnya, terutama transportasi (PP) dan akomodasi.

Sejauh ini baru Pangkostrad, Letnan Jenderal TNI Eddy Rachmayadi yang ramai diberitakan sebagai pengganti La Nyalla Mattalitti di kursi kepemimpinan PSSI periode 2016-2020.

La Nyalla sendiri, yang terpilih melalui KLB 18 April 2015 di Surabaya, sudah mengundurkan diri melalui KLB di Hotel Mercure Ancol bulan lalu.